TANGERANG SELATAN – Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, Sumpah Pemuda dan Gerakan Literasi Sekolah, SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, mengadakan kegiatan dengan membuat karya pojok baca di setiap ruang kelas masing-masing bertempat di lingkungan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan Jl. Hidup Baru, Serua, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Jum’at (18/10/19).

Saat ditemui disela acara, Kepala Sekolah SMAN 9 Kota Tangsel yang diwakili Hidayat mengatakan kegiatan membuat karya pojok baca diikuti para siswa siswi kelas X. XI dan XII dan setiap kelas harus mempresentasikan dihadapan para juri penilai.

“Ini cara kreatif untuk membangun budaya gemar membaca khususnya di tempat yang mereka buat dengan ide dan imajinasi mereka. Ada 28 pojok baca/literasi yang tempat dan suasananya berbeda-beda serta berbagai macam buku yang variatif.”ujar Hidayat.

Tentunya dengan pojok baca/literasi yang dibuat para siswa, tujuannya membina dan menumbuh kembangkan bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, kata Hidayat, memelihara semangat dan meningkatkan peran masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra.

“Kegiatan ini diharapkan mampu mengsukseskan program Negara untuk gerakan literasi sekolah terhadap para anak didik secara berkesinambungan. “terangnya.

Saya apresiasi dan penghargaan luar biasa buat siswa siswi  SMAN 9 Kota Tangsel yang hebat dengan menuangkan ide, karya dan kreatifitas membuat pijok baca dalam mengisi bulan bahasa/literasi,”tuturnya.

Antusias para siswa siswi dari setiap kelas yang menjadi peserta, dikarenakan hasil karya mereka bukan hanya sebatas dilihat dan dinikmati tetapi harus dipresentasikan dihadaan para juri penilai.

Sementara itu, M Sekh Ianugrahi salah satu siswa kelas XII IPS I mengatakan, Kami sangat bangga dapat berperan serta dalam gerakan literasi sekolah menyambut bulan bahasa/literasi yang diadakan pihak sekolah khususnya SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.

“Kami diminta untuk setiap kelas diwajibkan menata dan mendekorasi ruang kelas masing-masing dengan ide dan kreatifitas masing-masing. Untuk kelas XII IPS1 berdasarkan hasil musyawarah bersama, kami mendekor dengan pohon dan ornamen lainnya. “jelasnya.

Untuk ruangan kelas XII IPS 1, kami mendekorasi sesuai dengan tema yang kami diangkat  yaitu “Gelapnya Dunia Tanpa Membaca “, dengan motto “Menerangkan Dunia Dengan Membaca”.

Dijelaskan Nugi biasa disapa rekan sekelasnya, bahwa makna pohon dengan kombinasi warna itu ada maknanya. Ketika pohon itu tidak disiram, maka ia akan mati, demikian juga dengan manusia.

“Tanpa membaca. Kita tidak akan mendapatkan/punya ilmu,”jelasnya.

Selain itu, keberadaan pojok baca ini memiliki manfaat bagi kami sebagai pelajar dan generasi muda untuk menambah minat baca, tidak terpengaruh dengan Gadget, tempat berkumpul sesama pelajar, tentunya sambil membaca guna menambah ilmu pengetahuan. “tandasnya.

(Glen/lgs)