JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Senjata yang dibeli dari Bulgaria itu rencananya akan digunakan di daerah-daerah operasi pertempuran dalam kota dan di dalam hutan, untuk keperluan melawan gerakan separatis dan teroris.

“Jadi ini pelurunya hampa, kita pakai untuk perang di hutan misalkan musuh bersembuyi di balik pohon kita tembakan nanti pelurunya pecah, memberi efek kejut dia tidak mematikan namun bisa melukai. Jadi bukan untuk nembak tank,” terang Dankor Brimob Irjen Pol Murad Ismail. 

Senjata impor model Stand Alone Granade Launcher (SAGL) kaliber 40×46 mm ini merupakan model terbaru, yang dipesan oleh Brimob. Sebelumnya, kata Murad, sejak 1998 Brimob telah memakainya namun itu dikombinasikan dengan senjata laras panjang.

“Jadi diikat ini pelontarnya di bawah laras, kalau yang sekarang tidak perlu dia berdiri sendiri tidak perlu bantuan senjata lain,” Ungkapnya. (Jaenal)