JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Memperingati hari Kesaktian Pancasila minggu 1/10, warga yang berlibur pada umumnya mereka memanfaatkan hari libur dengan berlibur ke lokasi sumur maut yang tak jauh dari rumah penyiksaan. Sumur sedalam 12 meter ini dijadikan oleh PKI untuk mengubur tujuh pahlawan revolusi.
Tepat berada di depan sumur maut, masyarakat akan melihat secara jelas Monumen Pancasila Sakti. Di sana terpasang tujuh patung pahlawan revolusi dan burung garuda. Tempat di depan monumen itu menjadi tempat favorit bagi masyarakat untuk berfoto.

Mereka tampak asyik berfoto sambil mengingat kembali sejarah yang telah dialami oleh bangsa Indonesia. Sebagian dari pengunjung juga tampak membawa makanan sendiri. Mereka lalu menggelar tikar dan duduk di atas rumput. Suasana keakraban begitu terasa bagi para pengunjung.
Selain itu, wisata sejarah ini ternyata tak hanya menarik bagi orang tua saja. Sejumlah anak-anak hingga remaja pun ikut berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti.
Salah seorang warga bernama Rinaldi (50) mengaku sering mengunjungi ke tempat bersejarah tersebut. Pria asal Tangerang itu ingin memperkenalkan kepada anak-anaknya tentang sejarah yang dialami oleh Indonesia.
“Pertama saya tujuan untuk memperkenalkan ke anak-anak saya, kan lihat di TV, saya bilang kalau lebih ingin tau dari nyatanya lihat sejarah kelam kita,pada saat komunis waktu itu,” tuturnya.
Hari Kesaktian Pancasila yang bertepatan dengan hari libur pun menjadi alasan Rinaldi datang ke Lubang Buaya. Baginya, selain bisa berjalan-jalan dengan keluarga, dia pun bisa mengajarkan sejarah kepada anak-anaknya.

“Karena yang anak SD mulai ingin tahu, saya ajak, kebetulan hari libur, hari ini pas hari libur enak, kalau biasakan gak bisa karena hari kerja,”paparnya. (Jaenal)