BALI, INDONESIA PARLEMEN – Sebanyak 461 warga pengungsi Gunung Agung di posko pengungsian UPT Perbenihan Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, mendapatkan bantuan kemanusiaan dari Pehimpunan Demi Anak Generasi (DAG).

Bantuan yang diberikan berupa; beras, kopi, sabun mandi, sabun cuci, indomie, minyak goreng, sampoo, odol, sikat gigi, anti nyamuk, bantal tidur, balsem, bahan baku masakan, pakaian hangat (sweater), masker, dan air mineral.

“Bantuan kemanusiaan ini merupakan bentuk kepedulian DAG kepada warga pengungsi. Kita sangat senang sekali bisa berbagi kasih dan ikut melihat langsung situasi kehidupan warga pengungsi,” kata Ketua Umum DAG Educardo Panjaitan, di Karangasem Bali, Minggu (1/10/2017) siang.

Bantuan itu langsung diserahkan Ketua Umum DAG Educardo Panjaitan, didampingi Sekjen Frans Winata, Ketua DAG Bali Dewa Mahendra, dan Sekretaris I Ketut Wijaya (Inspektur Vijay), kepada penanggungjawab posko pengungsian tersebut.

Edo mengatakan, kehadiran DAG di tengah-tengah warga pengungsi akan terus dilakukan sepanjang masih dibutuhkan warga dan pemerintah daerah setempat.

“Menanamkan rasa peduli dan kemanusiaan adalah bagian penting dari visi misi DAG. Ada keinginan untuk mengibur anak-anak pengungsi agar semangat hidup para generasi bangsa ini terjaga, jangam sampai mengalami traumatik yang mendalam,” ujarnya.

Dia berharap kader DAG Bali serta kader DAG lainnya memiliki mental dan jiwa nasiolisme yang tinggi juga rasa persaudaraan yang kuat yang harus dibangun sejak dini dan menanamkan rasa kepeduliaan kepada warga pengungsi Gunung Agung sejak dini kepada seluruh lintas generasi di Indonesia.

“Dengan satu tujuan demi generasi, kita ingin saling membantu satu sama lain agar warga pengungsi mendapatkan haknya untuk hidup layak. DAG siap bekerja untuk membantu warga pengungsi. Kita akan selalu hadir jika untuk masa depan generasi Indonesia,” paparnya.

DAG merasa terpanggil untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ini sebagai pondasi perjuangan DAG di masa mendatang. (Jones)