​JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bawahannya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik dari kegaduhan. Hal ini dikatakan langsung saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta.

Stabilitas, kata Jokowi, sangat diperlukan sebab tahun depan memasuki tahun politik. “Jangan bertindak dan bertutur kata yang bisa membuat masyarakat khawatir dan bingung,” katanya dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (2/10/17) siang.

Hadir pula dalam sidang tersebut, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, hingga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto. Jokowi meminta bawahannya menjaga situasi saat ini dengan cara tidak melontarkan hal-hal yang membuat masyarakat bingung.

Ia pun mengamanatkan seluruh menteri dan kepala lembaga menyelesaikan persoalan secara kondusif di tingkat Kementerian Koordinator (Menko) terlebih dahulu. Jika tak kunjung menemui solusi, permasalahan itu bisa dibawa dan dibahas bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jokowi hanya akan menjadi orang terakhir yang ‘dicurhati’ jika persoalan mandek. Dirinya sebagai Presiden mengaku saat ini ingin menjaga ketenangan serta persatuan di tengah masyarakat.

“Sekali lagi, jangan melakukan hal yang menimbulkan kegaduhan dan kontroversi. Kita bekerja serta berprestasi saja dalam mendukung program pembangunan ” katanya.

Dalam pengantar sidang kabinet ini, Jokowi bahkan mengingatkan dirinya adalah Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, serta Panglima tertinggi mulai dari Angkatan Darat, Angkatan Udara, hingga Angkatan Laut. Sebab itu dia memerintahkan seluruh bawahannya fokus bersinergi dalam menjaga stabilitas.

Belum jelas ke arah mana teguran Jokowi ditujukan. Namun beberapa waktu lalu Jenderal Gatot melontarkan pernyataan mengenai pembelian 5.000 senjata ilegal, saat pertemuan internal bertajuk forum silaturahmi bersama para purnawirawan TNI di Mabes TNI, Cilangkap. (Jones)