JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Kegiatan Gema Muharram merupakan kegiatan rutin yang menjadi ikon BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat (Jakbar). Tentunya kegiatan ini tetap dipertahankan  dalam  rangka menciptakan lingkungan yang  religius, sehingga kenyamanan dan keberkahan akan selalu tercurah di Jakarta Barat ini, karena para pejabatnya, masyarakat dan pengusahanya gemar berzakat dan sedekah.

“Acara Gema Muharram BAZIS Kota Adm. Jakarta Barat, adalah agenda tahunan yang dilaksanakan Walikota Adm. Jakarta Barat. Diantaranya menghadirkan Muzakki yaitu para Pejabat Walikota Adm. Jakarta Barat, Pengusaha di lingkungan Kota Adm Jakarta Barat, serta mustahik yang terdata untuk menerima bantuan, ujar Dedi Santosa, Kepala Kantor Bazis Jakbar, dalam siaran persnya kepada indonesiaparlemen.com, Rabu (04/10/17) pagi.

Pada acara tersebut Walikota menerima ZIS para pejabat dan para pengusaha di lingkungan Kota Adm. Jakarta Barat, serta pemberian penghargaan kepada Petugas Pengumpul ZIS terbanyak Tahun 2016. Acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis kepada mustahik dan pada acara tersebut diisi dengan ceramah agama oleh Ust. Derry Sulaeman.

Undangan yang akan hadir pada acara ini  diperkirakan  sebanyak ±6000 orang  yang terdiri dari pejabat tingkat Provinsi DKI Jakarta, para pejabat tingkat kota, para Camat dan Lurah, para pengusaha, karyawan karyawati Pemkot Jakbar, anggota dharma wanita, PKK, para alim ulama , tokoh masyarakat, para kepala sekolah, ormas dan unsur masyarakat lainnya, para penerima bantuan bazis Kota Adm. Jakarta Barat (MUSTAHIK).

Pada Tahun 2016 BAZIS Kota Adm. Jakarta Barat dapat mengumpulkan  dana  ZIS serta amal social sebesar Rp. 20,814,196,398 ( dua puluh milyar delapan ratus empat belas juta seratus sembilan puluh enam ribu tiga ratus Sembilan puluh delapan rupiah ). Dan pada kegiatan ini akan disalurkan dana sebesar Rp. 4.883.000.000,- ( empat milyar delapan ratus delapan puluh tiga juta rupiah) diperuntukkan bagi  mustahik terdiri dari; Guru Honor Madrasah 488 Orang, Guru TPA/ TKA 487 Orang, guru Ngaji 774 Orang, merbot 234 orang, anak yatim 400 orang, dhuafa 500 orang, bedah rumah 25 rumah, dan bedah masjid 10 masjid. (Leman/Jones)