DEPOK – Saat akan membubarkan siswa yang diduga akan tawuran pelajar, seorang anggota polisi dari Polsek Pancoran Mas Depok, terluka akibat terkena sabetan celurit di simpang Poin Mas, Mampang, Pancoran Mas, Rabu (11/10/2017) pagi. Puluhan petugas akhirnya mengamankan para pelajar tersebut. Petugas juga menyita lima buah senjata tajam dan ikat pinggang sekolah yang telah dimodifikasi. Kapolsek Pancoran Mas Kompol Roni Wowor menjelaskan peristiwa diketahui ketika anggota reskrim Polsek Pancoran Mas sedang istirahat makan di warung pecel ayam.

Secara kebetulan petugas melihat gerombolan motor berjumlah sekitar 7 unit berboncengan pelajar SMA mengenakan seragam. Sewaktu petugas mencoba membubarkan gerombolan motor tersebut, beberapa orang yang diketahui sebagai alumni sekolah tersebut  menantang anggota dengan mengancung-ancungkan senjata tajam sambil memprovokasi pelajar lainnya untuk melakukan penyerangan.

“Pada saat akan diamankan anggota kita ada yang terkena sabetan celurit  pelajar yang mencoba melawan saat akan ditangkap. Dengan dibantu warga semua pelajar berhasil ditangkap ada  sekitar 24 pelajar bersama 7 motor diamankan ke Polsek,” ujar Kompol Roni kepada wartawan.

Mantan anggota Sat Gegana Brimob Kelapa Dua Depok ini mengaku anggota yang terluka  Aiptu Agus, pindahan Polresta Depok sebagai Staf Penyidik Reskrim Polsek Pancoranmas , hanya mengalami luka kecil di tangan sebelah kiri akibat terkena sabetan celurit.

“Saat mencoba mengambil celurit dari tangan pelajar Aiptu Agus tangan kiri tergores celurit. Lukanya tidak terlalu parah cuman tergores dan sekarang sudah diobati,”katanya. Hasil penggeledahan petugas setelah pelajar diamankan di Polsek, lanjut Kompol Roni, disita sebanyak 5 senjata tajam jenis celurit diduga akan digunakan untuk tawuran.

Menurut pelajar dari SMK swasta di daerah Beji yang diamankan, tawuran sudah menjadi tradisi saat ada  kegiatan perayaan HUT sekolah.

“Sebelum tawuran terjadi sudah dapat diantisipasi anggota kita yang ada dilapangan. Kini para pelajar sedang didata dan diberikan pembinaan di Polsek,”ungkapnya.

Sebanyak 24 pelajar yang tidak terbukti membawa senjata tajam hanya diberikan pengarahan dan pembinaan olahraga fisik.

“Untuk alumni yaitu S,19, SH,20, dan MG,18, masih dalam proses penyelidikan dan pelaku ditahan sementara di sel dan senjata tajam disita sebagai barang bukti,” tutupnya. (Jeje)