Panton Labu – Pada pukul 8.30 wib Akmal Daud dari TIM CLR  Mendatangi Desa Matang Arongan Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara untuk melihat progres kelanjutan pembangunan Rumah Pak Muhammad Hasan yang sedang di bangun oleh  Cet Langet Rumoh saat ini. 

“berselang satu jam kemudian tepat pukul 9.35 wib Saya di hubungi pihak BAITUL MAL Propinsi Aceh untuk mendampingi verifikasi Rumah Mawaddah dan Rumah Cut Mimi di Desa Cem Peudak Kecamatan Tanah Jambo Aye mereka keduanya mengidap penyakit Kanker darah atau Thalassemia, Baitul Mal Aceh berniat untuk membantu biaya trasportasi berobat  kedua keluarga ini.” jelasnya. Rabu (11/10/2017). 

Tidak lama kemudian Berselang 1,5 jam, Lanjut Akmal. Dirinya kembali di hubungi Pihak GLOBAL EHSAN RELIF SINGAPURA (GER) Ibu Elfi untuk memdampingi program 10 Rumah Layak Huni atau Rumah Sehat di Aceh Utara, Tim Cet Langet Rumoh ( CLR )  bersama Rombongan ( GER ) Terus bergerak kepesisir Kecamatan Baktiya Barat tepatnya di Desa Paya Bateung Aceh Utara untuk melihat kondisi terakhir Rumah Ibu Diwana dan insya Allah sudah dalam target pembangunan, Selesai melakukan kunjungan di Rumah Ibu Diwana desa payateng Tim terus bergerak ke Desa Lhok Euncien masih dalam kecamatan yang sama, tujuanya Untuk melihat Progres Pembangunan Meunasah atau Sarana ibadah yang di bangun dengan dana sumbangan Hamba Allah (AGT dan DH ) sumbangan tersebut di titipkan melalui TIM (CLR). Sungguh Melelahkan perjalanan Hari ini Namun Tim (CLR) Bersama GLOBAL EHSAN RELIF SINGAPURA. 

“Kami tetap semangat demi mereka yang membutuhkan perhatian kita, Kami Tim terus bergerak ke wilayah pedalaman ibu kota Aleu Ie Puteh kecamatan Baktiya  Aceh utara untuk Memferifikasi Kondisi terakhir Rumah Pak MANSYARI di Desa Matang Reudeup Kecamatan Baktiya Aceh Utara di Rumah Pak MANSYARI saya melihat Tim GLOBAL EHSAN RELIF sempat mengeluarkan Air mata saat melihat kondisi Anak Pak Mansyari tanpa Ada yg mengurus layak nya Anak-anak yang Lain, mereka yg hanya tidur tanpa Alas kasur Cuma di atas papan biasa dan saat hujan mereka dalam kebasahan, dengan kondisi ini lah Tim Dari (GER) tak tertahankan rasa sedih sehingga membuat mereka mengeluarkan Air mata, sekaligus melihat kucuran Air mata.” ungkapnya. 

Pak Mansyari beliau terus menceritakan keasliannya hidup bersama kedua putrinya yg masih duduk di bangku kelas 3 dan 4 SD Negeri beliau terus menangis mengharapkan ada pihak yang bersedia Membantu beban berat yang di alami oleh nya, Rumah Tidak memiliki Listrik , Tidak memiliki Sumur dan juga MCK itulah kehidupan Pak Mansyari, sudah 10 tahun lebih beliau hidup di Rumah Tidak Layak Huni  bersama sang Anak tercintanya. (Muhammad)