JAKARTA – Kondisi gedung SDN 01 Tegal Alur Kecamatan Kalideres Jakarta Barat (Jakbar) yang  belum genap enam bulan setelah di rehab total, kondisinya sangat memprihatinkan dan hal ini membuat anggota DPRD DKi Jakarta Komisi E geram.

Pipa Bekas

Menanggapi laporan dari masyarakat ke DPRD DKI Jakarta terkait masalah itu, sejumlah Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi E, Sekretaris Komisi E Veri Yonevil, H.Ahmad Ruslan, Dwi Ratna, Sereda Tambunan, Rina,Belly dan H.Ahmad Hasan melakukan inpeksi mendadak (Sidak) ke SDN 01 Tegal alur serta memantau lansung kondisi gedung sekolahan itu.

Sekretaris Komisi E, Veri Yonefil mengatakan, kedatangannya ingin mengecek secara lansung kebenaran yang di laporkan oleh masyarakat ke Komisi E.

“Kami ingin memastikan anak didik kita mendapatkan kenyamanan dalam proses belajar dengan fasilitas sekolahan yang berkwalitas, ini bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan hal itu,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/10/17) siang.

H. Ahmad Ruslan Anggota Komisi E DPRD DKI, menambahkan, kedatangan Anggota DPRD Khususnya Komisi E ke SDN 01 untuk memastikan kebenaran dari adanya laporan masyarakat terhadap kondisi bagunan gedung SDN 01 yang belum genap enam bulan, tapu sudah mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan.

“Perlu dipertanyakan tentang kwalitas dan kwantitas dari pembangunan gedung sekolahan ini. Karna usia gedung kan masih baru dibangun dan belum genap enam bulan, kok temboknya sudah ada yang retak, ada yang bocor, juga keramik lantai sudah ada yang terkelupas, kamar kecilnya tergenang, plafonnya mulai ada yang hampir copot, dan banyak lagi lainnya,” jelasnya.

Anggota Komisi E Dapil 9 yang juga  putra asli Betawi, Kali deres  itu menambahkan, kondisi gedung sekolahan memang jika dilihat secara kasat mata memang rentan dan tidak kokoh layaknya bangunan gedung sekolah lainnya. Jika dibandingkan dengan sekolahan yang sama usianya, yang mereka kunjungi beberapa hari lalu sangat jauh sekali kwalitasnya.

“Ini menjadi tanggung jawab dinas pendidikan untuk mengevaluasi secara total terkait kinerja kontraktor pelaksanaan pembangunan dan kinerja Suku dinas pendidikan Jakarta barat wilayah II selaku pengawas dan penanggung jawab terhadap pembangunan gedung sekolahan SDN 01 ini,” paparnya.

Anggota Dewan meminta kepada dinas Pendidikan dalam kurun waktu satu bulan kedepan untuk melakukan perbaikan-perbaikan kondisi gedung yang rusak, dan melaporkan kondisi gedung setelah di lakukan perbaikan. Laporan itu sebagai pertanggung jawaban kepada masyarakat, karna gedung tersebut dibangun menggunakan anggaran dari masyarakat.

Dia juga menyoroti masalah lingkungan sekolahan yang terlihat kumuh, kotor, berdebu dan gersang, karna kurangnya tanaman penghijauan dan tidak ada musolah di area sekolahan tersebut. “Ini kami lakukan karna kami sangat peduli dengan pendidikan. Kami hanya ingin memastikan anak didik kita itu dalam proses belajar dan mengajar mendapatkan ke nyamanan,” tambahnya.

Pada kesempatan itu Kasudin Pendidikan Jakbar Wilayah II, Tajuddin  mengatakan, terkait aduan masyarakat terhadap kondisi gedung sekolahan SDN 01 ini, diri membantah namun membenarkan juga. “Ini memang ada benarnya tapi ada juga yang tidak benar. Namun kami sangat merespon apa yang sudah di sampaikan aggota Dewan tadi dan menjadi catan khusus kami,” katanya.

Pembangunan gedung sekolahan menggunakan anggaran tahun 2016, dan di gunakan tahun 2017. Karna masih dalam masa perawatan, kepala sekolah diminta untuk melaporkan kerusakan-kerusakan serta segera di tindak lanjuti dan  perbaiki.

“Kami minta kepala sekolah juga membuat kreasi agar terlihat indah, pada prinsipnya kita ingin agar anak anak didik itu merasa nyaman dan betah untuk belajar di sekolah. Dan bagunan gedung ini juga masih garansi pihak pemborong, dan masih dalam masa perawatan. Untuk itu kepala sekolah harus aktif melaporkan terkait kerusakan kerusakan dan lansung direspon serta diperbaiki,” katanya. (Leman/Jones)