LANGSA – Ini merupakan tahun kedua  berurutan sejak 2016 Kota Langsa meraih Adipura dan Sertifikat Adipura untuk kategori kota kecil. Penghargaan ini diberikan pada daerah yang dinilai mampu menjaga lingkungan dan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan.

“Alhamdulillah kita mempertahankan Adipura dua tahun berturut-turut. Ini buah kerja keras masyarakat. Semua berperan nyata, seperti petugas kebersihan dan persampahan serta yang paling nyata adalah semua warga yang ingin mewujudkan budaya bersih,” kata Gubernur Jendral Kom. AKAL Edi Julian Hsb. ST,. yang biasa dipanggil “koceb” beliau sekaligus sebagai CEO dan Penggagas Berdirinya Bank Sampah Kota Langsa Maret 2017.

Koceb mengatakan, Pemko Kota Langsa melalui Dinas Lingkungan Hidupnya mempunyai petugas dan program untuk menjaga kebersihan dan mengelola sampah, namun yang paling berperan dari itu semua adalah masyarakat dan dunia usaha khususnya.

“Karena kunci kebersihan ada di masyarakat, maka marilah kita bersama-sama berbenah,” ujar koceb.

Pemko Langsa juga akan  memasang CCTV di sejumlah titik aliran sungai untuk memantau warga yang membuang sampah disungai. Pintu-pintu air sungai dan taman-taman diseluruh Ruang Terbuka Publik dipercantik. “Sehingga warga yang akan membuang sampah ke sungai menjadi malu,” tambahnya.

Saat ini jumlah petugas yang rutin menjaga kebersihan kota Langsa lebih kurang ada 420 orang. Terdiri atas petugas penyapu, petugas drainase, petugas bank sampah dan pengelola taman. Saat ini, ada lebih dari 10  ruang terbuka hijau di kota Langsa  yang fungsinya sebagai ruang publik sekaligus menjaga kebersihan udara.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa, Umar, SH mengaku penghargaan Adipura diterima Langsa karena memenuhi sejumlah kriteria penilaian. Selain pengelolaan sampah (Bank Sampah) dan tersedianya ruang terbuka hijau, faktor yang dinilai juga kebersihan di sejumlah ruang publik. Seperti pasar, jalan, perkantoran, sekolah, rumah tinggal penduduk, sungai serta ketersediaan fasilitas penunjang kebersihan yang disiapkan oleh pemerintah Kota Langsa.

“Target ke depan, kami akan menyediakan lahan Tempat Pemilahan Sementara/Depo (TPS) di tingkat  kecamatan. Untuk program ini, minimal kecamatan menyiapkan satu TPS + Depo dengan menggunakan lahan yang tak terpakai,” ungkapnya.

Lebih Lanjut Koceb juga menghimbau kepada kawan-kawan dunia usaha yang lagi dan sedang berkegiatan didaerah titik-titik pantau Adipura termasuk sepanjang jalan alteri dan jalan protokol agar membantu dalam mengkondisikan jalan bebas dari tumpukan material bangunan, sewalah lahan warga terdekat untuk menumpuk matrial yang belum digunakan agar jalan kita tetap bersih dan pengguna jalan tidak terganggu.

Peran Dunia Usaha (kontraktor) sangatlah berperan dalam menciptakan kota yang Asri indah dan Nyaman dan Kepedulian kawan-kawan dunia usaha atas kepentingan publik itu wujud dari sebahagian profesionalisme Usaha. tutup koceb dalam bincang-bincang sore di Rangkang Kopi Langsa. (Muhd)