JAKARTA – Korban meninggal akibat ledakan pabrik petasan yang terbakar di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Bertambah menjadi 47 Orang. Rencananya jenazah akan diidentifikasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Proses identifikasi itu akan dilakukan melalui beberapa tahap.

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri, Kombes Edy Purnomo menjelaskan tahap-tahap dilakukan selama proses identifikasi. Mulai dari proses jenazah datang hingga jenazah teridentifikasi sampai akhirnya diambil keluarga.

“Yang pertama dilakukan penimbangan berat jenazah dengan timbangan digital,” Kata Edy di Ruang Forensik Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2017).

Setelah ditimbang, Kata Edy, jenazah dibawa ke ruang forensik yang berstandar internasional. Ada sebanyak 18 tempat periksa untuk melakukan idenfikasi.

“Di sini (Ruang Forensik) proses identifikasi semua di sini mulai dari gigi, jari, semua dilakukan di sini. Pemeriksaan sidik jari, gigi sampel DNA semua dilakukan di ruangan ini,” jelas dia.

Edy mengatakan lama atau tidaknya proses identifikasi postmortem tersebut tergantung kondisi jenazah. Menurutnya kalau jenazah masih dalam keadaan bagus ada sidik jarinya itu lebih cepat.

“Tergantung keadaan jenazah. Jika mudah dikenali dan sidik jari ada, muka masih jelas itu lebih cepat, tapi tergantung juga kalau jenazahnya bagus tapi data antemortem nggak ada ya bisa lama,” kata dia.

Setelah proses identifikasi selesai, jenazah pun dipindahkan ke ruang pendingin atau kamar jenazah. “kalau sudah terindentifikasi kita lakukan pencocokan data postmortem dan antemortem. Selanjutnya setelah terindentifikasi diserahkan ke keluarganya,” imbuhnya.

Data korban tewas ledakan pabrik petasan di wilayah Penggudangan 99, Kosambi, Kabupaten Tangerang, terus bertambah. Informasi resmi terbaru, korban tewas jadi 47 orang.

“Sementara sudah 47 orang jenazah yang sudah ditemukan ya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis, Kamis (26/10/2017).

Pabrik petasan itu memang memiliki 103 pekerja. Sejauh ini, data korban yaitu 47 orang tewas dan 46 lainnya luka-luka.

Polisi meminta warga yang merasa keluarganya bekerja di pabrik petasan itu mendatangi RS Polri dengan membawa data-data. Jenazah korban tewas dalam kondisi mengenaskan hingga susah dikenali. Polisi setidaknya butuh data gigi korban.

“Kemudian kalau pernah dirawat gigi, bisa dibawa data giginya, dan ketiga dengan pengecekan dan identifikasi korban,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta. (Amor)