JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla (JK) optimistis perekonomian Indonesia ke depannya akan lebih baik, seiring dengan perbaikan kondisi dan situasi ekonomi dunia yang semakin membaik.

“Ekonomi dunia lebih baik dari sebelumnya, saya optimistis ekonomi tahun depan lebih baik ,,” kata JK, saat memberikan pidato kunci Prospek Ekonomi Indonesia 2018 dalam makan pagi bersama Persatuan Wartawan Indonesia di Jakarta, Kamis (2/11/17) siang.

Dengan kondisi politik yang stabil dan situasi ekonomi global yang membaik, ekonomi Indonesia tahun 2018 akan bertumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Pers perlu membangkitkan optimisme masyarakat bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang benar untuk bertumbuh menjadi negara sejahtera.

Dikatakannya, pada akhir 2017 dan awal 2018, perekonomian dunia semakin baik. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya harga-harga komoditas yang sebelumnya jatuh. Harga batubara saat ini sudah mendekati 100 dolar per ton, begitu pula dengan harga sawit meskipun pernah jatuh pada kisaran harga 450 dolar per ton, namun kini merangka naik mendekait 600 dolar AS per ton.

Wapres mengatakan, kondisi ekonomi global sudah membaik. Keadaan ini akan mendongkrak ekspor komoditas Indonesia. Dengan membaiknya bisnis pertambangan dan agribisnis, penerimaan pajak akan meningkat. Lapangan pekerjaan kembali terbuka dan pendapatan rakyat akan kembali meningkat. Seiring dengan harga minyak bumi yang telah meningkat menjadi sekitar 55 dolar AS per barel.

Menurut JK, penerimaan pajak dari PPn dari sektor komoditas akan meningkat begitu pula dengan PPh yang akan dibayarkan pada tahun depan. “Dengan optimisme seperti itu kita melihat bahwa sekarang kita tidak bisa lagi, mengapa ekonomi tidak tumbuh karena harga komoditas. Sekarang harga komoditas bisa saya katakan sudah kembali beranjak 3-4 tahun yang lalu walaupun belum mencapai,” jelasnya.

Politik Indonesia juga relatif stabil. Meski berita media massa acap menyampaikan konflik politik dan guncangan politik, dalam kenyataan tidak ada turbulensi serius, apalagi instabilitas. Tidak ada rivalitas antar parpol, partai pendukung pemerintah di pusat cukup banyak yang berkoalisi dengan partai oposisi di daerah dalam pilkada.

Wapres mengatakan, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah juga mulai memberikan hasil. Hal ini diantaranya tercermin dari indeks kemudahan berbisnis yang dibuat Bank Dunia menempatkan Indonesia tahun ini pada urutan ke-72 meningkat pesat dari sebelumnya yang berada diperingkat 91 dari 190 negara. (Jones)