JEPARA – Imajinasi anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan kreatifitas anak agar dapat  memberikan respon secara tepat terhadap berbagai hal yang terjadi di lingkungannya. Sayangnya,  desain kurikulum sekolah belum memberikan ruang bagi tumbuh dan berkembangnya imajinasi dan kreatifitas anak. 

Hal tersebut di ungkapkan oleh Ketua Yayasan Kartini Indonesia,  Hadi Priyanto saat berbicara dihadapan 300 remaja peserta Work Shop My Plant to Tumorrow : do biggest dreaming yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Anak Pantura SC Margokerto desa Bondo, Jepara yg diselenggarakan 8-9 November 2017.

Oleh sebab itu, anak harus dibimbing dan dikembangkan imajinasinya agar mampu mengeksplorasi kreatifitas dan potensi diri yang dimilikinya agar  memiliki mimpi dan visi pribadi yang kuat terhadap masa depannya. Juga memiliki kemampuan untuk menghadapi persoalan yang ada. 

“Ini menjadi persoalan yang serius sebab kurikulum disekolah  lebih fokus pada aspek kognitif seperti kecerdasan, ” ujar Hadi Priyanto. 

Bila anak tidak mendapatkan pembimbingan secara tepat,  sisi gelap teknologi informasi dan globalisasi, gaya hidup, materialisme dan bahkan perilaku menyimpang akan mewarnai dan mempengaruhi mimpi anak anak. Bila ini terjadi tentu sangat membahayakan perkembangan anak,  tambah Hadi Priyanto. 

Karena itu Hadi Priyanto memberikan tips meraih masa depan kepada para peserta work shop. Tips tersebut antara lain dengan membangun imajinasi dan mimpi tentang masa depan yang hendak dicapai. ” Ini akan menjadi motivasi untuk melakukan hal hal yang terbaik” ujar Hadi. 

Pantang menyerah,  percaya diri,  berani hadapi masalah dan mengatasinya,  keteguhan hati serta fokus pada tujuan juga sangat diperlukan oleh anak anak dalam merenda masa depannya, tambah Hadi Priyanto. (Sur)