JAKARTA – Untuk mengantisipasi aksi premanisme, Kapolres Metro Jakarta Barat yang baru saja dilantik, Kombes Pol Hengky Haryadi menggunakan filosofi kapal induk Amerika.Filosofi itu telah diterapkannya selama ia masih menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal di Polres Jakarta Barat.
Di sela sela acara silatuhrahmi bersama wartawan, Kapolres mengatakan, dalam menciptakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) diwilayah hukum Jakarta Barat, salah satu contoh gangguan dari premanisme. Ia akan menggunakan filosofi kapal induk Amerika. Filosofi itu telah diterapkannya selama ia masih menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal di Polres Jakarta Barat.

“Jadi saat saya masih jadi barat 6 sempat dipanggil pak Kapolri. Lalu ditanyakan soal pemberantasan premanisme. Saya bilang, dalam pemberantasan premanisme saya menggunakan filsofi Kapal Induk Amerika, dimana berbahan nuklir bekerja tiada hentinya. Disitu ada F 18 Hornetz, ada seribu pasukan marinir dan lain-lain dengan daya jelajah yang luar biasa,” ujar Hengky disela-sela acara ramah tamah dengan para awak media di di Graha Indra Mas, Slipi, Jakarta Barat. Kamis (14/12/2017).

“Sama dengan kita menghadapi premanisme kemudian dengan sendal jepit kaos oblong, Revolver karatan ya gak takut preman. Makanya kita buat tim pemburu preman dengan push dan dibantu-teman media akhirnya jadi kebijakan munculah tim Jaguar dan lain-lain,” sambung Hengky.

Hengky juga mengungkapkan, filosofi ini akan ia terapkan dalam kepemimpinannya dalam memberantas preman, selain itu juga akan dilakukan pembinaan. Mengingat banyaknya fenomena dikalangan masyarakat yang enggan melaporkan.

“Sebagaimana yang kita ketahui dulu-dulu itu ada fenomena silent soft (suara-suara diam). Dimana masyarakat resah tapi tidak mau melaporkan. Kenapa ia tidak melapor, karena mungkin takut berhadapan dengan preman. Nah disinilah polisi harus proaktif dalam melihat fenomena ini, dan mari kita bangun kapal induk ini, tentunya, dengan cara preventif dan humanisme,” ungkapnya. (Leman)