JAKARTA – Sejak Februari hingga awal Desember 2017, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat mencatat ada 14 kasus penyakit difteri yang menimpa anak dari usia 3 tahun hingga usia 38 tahun. Mereka tercatat dari tujuh Kecamatan. Yaitu Kecamatan Kalideres, Kembangan, Tambora, Taman Sari, Kebon Jeruk dan Cengkareng. 

“Penyakit Difteri ini merupakan penyakit Kejadian Luar Biasa, yang disebabkan oleh Bakteri Corynebacterium Diphteride,” Kata Kasudis Kesehatan Jakarta Barat, Weningtyas Purnomo Rini MARS. Jumat (15/12/2017).
Ia menjelaskan, bakteri Corynebacterium Diphteride merupakan bakteri yang membahayakan, yang dapat menyebabkan penyakit difteri berdampak pada pembentukan selaput putih ditenggorokan, dan mengakibatkan melumpuhkan otot jantung serta melemahkan saluran pernafasan. “Susah untuk dibersihkan. Adapun dibersihkan, maka nantinya akan mengeluarkan darah,” Ucap Kasudis.

Weningtyas menambahkan, pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui program Outbreak Responses Immunisasi (ORI) dalam rangka pencegahan penyakit Difteri, Ada 727.263 jiwa yang menjadi target vaksin sebagai pencegahan melalui imunisasi.

“Jadi pemberian Vaksin difteri ini interval dan setiap orang harus tiga kali pemberian vaksinnya. Pertama dilakukan pada bulan Desember, kemudian Januari serta Juni,” Ujarnya. (Leman)