JAKARTA – 28 terduga teroris ditangkap menjelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menjelaskan sebanyak lima di antaranya tertangkap di Malaysia.
“Di Semenanjung Malaya berinisial H, dan empat lainnya di Serawak,” ujar Tito kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (18/12/17) siang. Terduga teroris yang ditangkap di Serawak disebut bakal bertolak ke Filipina.

Menurut Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, seorang WNI yang ditangkap di Semenanjung Malaya bernama Hanif. Hanif telah dideportasi ke Indonesia, dia ditangkap kepolisian Malaysia. Hanif merupakan salah satu otak dari bom panci yang meledak di Bandung, Jawa Barat.

“Dia sudah ada di Mako Brimob, yang empat orang lainnya masih dalam upaya pengembalian,” jelas Setyo.

Sebanyak 23 terduga teroris lainnya ditangkap di Indonesia, di antaranya di Sumatera Selatan dan Jawa Timur. Setyo menyatakan kepolisian akan terus memperketat pengamanan jelang tutup tahun. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri diterjunkan untuk mengendus pergerakan teroris.

Ditempat terpisah saat memimpin rapat terbatas persiapan hari raya Natal dan Tahun Baru 2018, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk mengamankan situasi.

“Polri dan TNI dibantu BIN mengantisipasi terjadinya gangguan-gangguan keamanan dan ketertiban,” ujar Jokowi dalam pembukaan rapat di Istana Merdeka, Senin (18/12/17) siang.

Presiden meminta aparat menciptakan rasa aman dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Dia juga ingin tempat-tempat publik benar-benar dijaga. “Tingkatkan pengawasan dan pengamanan tempat publik, di tempat ibadah, pelabuhan, stasiun, terminal bus,” himbaunya.

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen (Pol) Syafruddin juga mengungkapkan, polisi telah siap melakukan pengamanan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. “Pengamanan Natal dan Tahun Baru sudah siap, hari ini Panglima TNI dan Kapolri melakukan video conference di Mabes Polri dalam rangka kesiapan pasukan dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru,” jelas Syafruddin.

Menurutnya seluruh pasukan pengamanan akan disiagakan sejak 22 Desember atau H-3 perayaan Natal hingga awal Tahun Baru 2018. “Seluruh pasukan akan kami gelar untuk Natal H-3. Sebentar lagi tanggal 22 Desember, kemudian lanjut ke Tahun Baru,” ujarnya.

Fokus pengamanan adalah tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat vital serta gereja di seluruh Tanah Air. Menurut Syafruddin, ada penambahan personel pengamanan yang disiapkan untuk mengamankan Natal dan pergantian tahun 2018 dibandingkan dengan jumlah personel tahun lalu.

Pengamanan Natal dan Tahun Baru kali ini, Polri akan mengerahkan 141.639 personel untuk mengamankan berbagai titik keramaian di seluruh Indonesia. (Jones)