TANAH DATAR – Dalam rangka meningkatkan pelayan kepada pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Ali Hanafiah Batusangkar telah menyediakan unit cuci darah Hemodialisa.

Pasien yang butuh cuci darah khususnya yang berada di kawasan Tanah Datar tidak perlu repot-repot lagi untuk pergi jauh-jauh mencuci darah. Unit cuci darah ini dilaunching oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Daerah Tanah Datar.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Ali Hanafiah Batusangkar Afrizal Hasan, Selasa (3/4) di ruang kerjanya. Pada kesempatan tersebut Afrizal berharap dengan adanya unit pelayanan cuci darah ini di Batusangkar, dapat membantu para pasien yang membutuhkan cuci darah. Terutama membantu dalam persoalan biaya dan waktu.

“Jadi, nantinya semua pasien akan kita susun jadwalnya. Untuk satu kali cuci darah, kita dapat melayani delapan orang sesuai dengan mesin yang ada. Bagi pasien yang butuh cuci darah, kegunaan mesin ini sangat penting, karena cuci darah tantangannya adalah nyawa. Terlambat penanganan maka akibatnya sangat fatal,” terangnya.

Untuk di Tanah Datar sendiri sebut Afrizal Hasan, pasien cuci darah tidak bisa dibilang sedikit. “Dari data yang kita terima, setidaknya ada delapan puluh lebih pasien cuci darah. Dan setiap tahunnya terjadi peningkatan tiga hingga enam orang. Biasanya orang yang melakukan cuci darah adalah penderita sakit ginjal,” terang Afrizal Hasan.

Pada umumnya sebut Afrizal, penyakit ginjal muncul disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, termasuk merokok. “Penyakit ini bisa dihindari dengan mengatur pola makan yang sehat, dan tidak merokok. Terutama kita masyarakat Minangkabau memiliki makanan yang enak namun banyak resikonya,” Sebutnya.

Untuk itu, Afrizal Hasan menghimbau agar masyarakat pada umumnya untuk menjaga kesehatan baik pola makan maupun pola hidup sehat. “Kita disini juga telah mempersiapkan unit cuci darah ini dengan tim ahlinya. Kita berharap agar masyarakat yang butuh cuci darah dapat tertampung di sini, jadi mereka tidak perlu mengeluarkan biaya dan waktu lebih banyak lagi terutama untuk warga Tanah Datar,” tukasnya.

Afrizal tambahkan, Unit Pelayanan Hemodialisa tersebut, merupakan perwujudan dari Kerjasama Operasional (KSO) RSUD M. Ali Hanafiah bersama PT. Mitra Prima Medikal (MPM) yang sudah digagas sejak tahun lalu. Persiapan selama sepuluh bulan tersebut akhirnya dapat terwujud setelah seluruh perizinan keluar.

Pada kesempatan launching pada Kamis (29/03) lalu, tersebut Direktur PT MPM Muhammad Lutfi didampingi CEO Zulkifli Ismail dan Vendor MPM Zaldi mengungkapkan, pelayanan unit Hemodialisa itu dikhususkan bagi pasien cuci darah yang ada di Tanahdatar dan Sumbar pada umumnya.

“Jadi ada sepuluh unit mesin yang disediakan di ruangan unit Hemodialisa ini, delapan dipakai untuk praktek, sedangkan dua unit lagi untuk cadangan jika seandainya ada mesin yang rusak,” sebutnya.

Menurut M Lutfi, mesin-mesin tersebut dapat berfungsi dua kali shift dalam satu hari. “Satu shift menghabiskan waktu untuk cuci darah pasien selama lima jam. Jika dua shift maka akan memakan waktu selama sepuluh jam,” ungkapnya.

Kerjasama antara PT. MPM denan RSUD Ali Hanafiah akan berlangsung selama enam tahun ke depan. “Nah, nantinya setelah kontrak kita berakhir, mesin-mesin ini akan menjadi miliki rumah sakit. Namun, mesin ini optimalnya hanya akan bertahan selama 12 tahun, setelah itu harus diremajakan lagi, atau diganti baru,” terangnya.

Dalam prakteknya jelas M. Lutfi, telah disiapkan tenaga ahli khusus unit cuci darah, setidaknya terdapat perawat ahli yang telah dilatih selama tiga bulan di RS Habibie Bandung. Kemudian juga ada dokter spesialis, dokter umum yang semuanya telah memiliki sertifikat.

“Dalam hal ini, kami dari PT. MPM telah bekerjasama dalam bidang yang sama dengan beberapa rumah sakit lainnya, seperti RSUD Arosuka dan RSUD painan,” tukasnya.

Pada kesempatan tersebut juga hadir Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Merry Yuliesday, ia meminta agar semua pihak saling berkoordinasi agar komunikasi dapat terjalin dengan baik.

Sementara itu Bupati Tanah Datar diwakili Asisten I Tanah Datar Mukhlis mengatakan, dengan keberadaan unit cuci darah ini diharapkan pelayanan RSUD Ali Hanfiah dapat dimaksimalkan.

“Cuci darah ini nyawa tantangannya, jika terlambat sedikit saja, nyawa bisa melayang. Maka dari itu, berikanlah pelayanan terbaik bagi pasien, karena kita tidak hanya bekerja sekedar profesi namun amal ibadah untuk kita semua juga,” tutup Mukhlis. (Nazwira)