KABUPATEN TANGERANG – Guna menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya manfaat pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, lakukan sosialisasi motivator ASI sekaligus membentuk Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) tingkat Kecamatan, di aula Kantor Bonisari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Kamis (5/4/2018) siang.

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemberian ASI Ekslusif dari ibu untuk buah hatinya di Desa Bonisari.

Camat Pakuhaji, Ujat Sudrajat memaparkan mengenai diwilayahnya masih banyak anak-anak yang kurang asupan gizi, adanya progam ini ia sangat mendukung untuk kesehatan masyarakat.

“Disekitar Pakuhaji kan kalau diperhatiin masih ada balita yang belum tersuplay gizi dengan baik, maka adanya program ini mereka bisa terpenuhi asupan gizi melalui ASI,” ujarnya.

Menurut Kepala Seksie (Kasie) Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Kusnadi, sosialisasi KP-ASI ini dilakukan dalam rangka meningkatkan jangka panjang 100 gizi anak balita, dan sekaligus jangka pendek ingin semua bayi mempunyai asupan ASI Eklusive.

“ASI kan perannya sangat banyak sekali, terutama buat kesehatan sibayi sendiri, kemudian Ibunya juga tidak perlu harus membeli susu mineral atau pun bubuk,” katanya.

Ia berharap setelah dibentuk KP-ASI disetiap Kecamatan, masyarakat agar konsultasi dan meminta arahan kepada kader yang sudah dilatih oleh pihak Puskesmas, didampingi ahli gizi dan Bidan Desa setempat.

“Ga apa-apa datang aja temui petugasnya, bila kita belum mengerti mengatasi perkembangan anak bayi, biar nanti mereka menjelaskan tentang asupan bertumbuhan bayi tersebut,” sarannya.

Sementara itu perwakilan Puskemas Pakuhaji, Rustoniah meminta kepada KP-ASI serta masyarakat agar mendukung adanya pergerakan program peduli ASI, agar bayi mulai 0 hingga 2 tahun diberi asupan ASI dan gizi.

“Kalau baru lahirkan bayi harus dikasih ASI Eklusive hingga umur 6 bulan, dan setelah itu boleh dicampur dengan makanan bayi lainnya, hingga usia 2 tahun meranjak dewasa,” jelasnya.

Masih ditempat yang sama, Bidan Desa Bonisari, Dahliana menilai kegiatan ini sangat menguntungkan bagi ibu-ibu yang menyusui, terutama dari segi ekonomi serta kasih sayangnya terhadap anaknya lebih meningkat lagi.

“Dengan terbentuknya program ini semoga, kami minta agar pihak aparatur Desa baik dari kader atau pun yang lainnya, dapat bekerjasama dengan baik membentuk KP-ASI ini agar berjalan dengan lancar,” inginnya.

Disisi lain, Isteri Kepala Desa (Kades) Bonisari, Ramsinah sangat mensupport program yang dicanangkan Dinkes Kabupaten Tangerang diDesanya, karena adanya kegiatan ini warga bisa mengetahui baiknya ASI untuk bayi.

“Saya mencoba satu posyandu dulu, bila ini menjurus ke yang lain lebih baik lagi, maka akan dikembangkan ke lima Posyandu yang berada di Desa Bonisari, agar masyarakat kedepannya lebih baik lagi,” pungkasnya. (Igor)