JAKARTA – Ternyata kepedulian Rizal Ramli terhadap ekonomi Indonesia sudah sejak lama. Dia menyatakan semua kritikannya terhadap praktik ekonomi neoliberal tidak ada kaitannya dengan keputusan dirinya ikut dalam bursa calon presiden tahun 2019 nanti.

Dirinya menegaskan, tidak ada hubungan sikap saya menentang neoliberaslime dengan ikut bursa capres,” ujar Rizal, didampingi ekonom Kwik Kian Gie, di kediaman Rizal Ramli, Jl. Bangka IX No. 49, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Lanjut kata dia, sejak massa orde baru, Menko Perekomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini sudah melancarkan perlawanan terhadap berbagai praktik ekonomi neoliberal.

“Dari era orde baru saya sudah kritik neolib ini. Termasuk era sahabat saya jadi presiden (SBY), saya tetap kritik neolib ini,” tukasnya.

Jadi lanjut mantan Menko Maritim itu, siapa pun presiden nanti yang terpilih di pilpres 2019, pihaknya akan tetap melawan praktik ekonomi neoliberal. “Jangan ada lagi paham neolib ini karena memunculkan kemunduran,” ujarnya.

Dia ingatkan, setiap pinjaman yang diberikan oleh kelompok-kelompok neoliberal di bawah kendali Bank Dunja pasti ada embel-embelnya.

“Di belakang pinjaman itu ada konspirasi untuk merubah konstitusi. Itu polanya terjadi dengan UU Energi dan Minerba yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi,” tandasnya. (Glen)