JAKARTA – Ketua Dewan Pendiri Arus Bawah Jokowi, Michael Umbas memberi pesan ke relawan Jokowi untuk tidak terpancing provokasi dan tidak membalasnya.

“Kita prihatin. Semua relawan pendukung Jokowi terus menerus selalu saling mengingatkan untuk tidak terpancing dengan provokasi dan aksi kekerasan pihak manapun. Relawan Jangan membalas. Tetap santun. Percayakan pada penegak hukum,” kata Michael kepada wartawan, Minggu (29/4/18).

Saat di acara car free day (CFD) Sudirman-Thamrin Minggu pagi tadi, Relawan Jokowi sempat berhadapan dengan warga yang berkaus #2019GantiPresiden. Dia sangat menyayangkan kejadian itu.

Michael menyebut relawan tidak menyangka akan berhadapan dengan warga berkaus ‘2019 ganti presiden’.

“Kejadian tersebut sangat disayangkan, para relawan tidak menyangka mendapat perlakuan seperti itu. Sebagai relawan pendukung Presiden Jokowi, teman-teman relawan juga sama-sama rakyat biasa dan berharap ada keadilan dan penegakan hukum atas peristiwa ini,” jelasnya.

Ketua Umum Seknas Jokowi, M Yamin mengkoordinasikan tim advokasi terkait kejadian tersebut. “Kami sedang koordinasikan tim advokasi untuk melindungi relawan yang diintimidasi dan adanya tindak kekerasan. Ini harus ada langkah hukum agar tidak berulang-ulang,” tegas Yamin.

Di akun youtube Jakartanicus juga mengunggah video tindakan intimidatif yang dilakukan sekelompok orang mengenakan atribut #2019GantiPresiden terhadap beberapa orang yang menggunakan kaos #DiaSibukKerja. Tindakan itu dilakukan di sela acara CFD.

Dalam video terlihat sejumlah orang melambai-lambaikan sejumlah uang kepada pria berkaos #DiaSibukKerja.

Selain pria itu, juga ada warga lain yang mengenakan kaos #Diasibukkerja tampak menangis saat mendapat intimidasi. Dalam video terlihat perempuan tersebut membawa seorang anak. Ia bahkan harus dipisahkan dan diselamatkan oleh warga lain yang mengenakan #2019GantiPresiden.

Ditempat terpisah, Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) penyelenggara acara jalan sehat komunitas #2019GantiPresiden menduga ada pihak yang memanfaatkan kegiatan tersebut, sehingga terjadi intimidasi pada warga berkaus #DiaSibukKerja. Jika memang intimidasi dilakukan oleh peserta, penyelenggara menilai hal itu tak lepas dari semangat yang berlebihan.

“Kalau ada provokasi, tangkap orangnya, bawa ke pihak yang berwajib,” kata Panglima Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ). Ade Selon kepada wartawan. (Truspal/Jones)