LANGSA – Ketua Gerindra Abdurrahman Puteh dan Ketua Pemuda Pancasila (PP) Pajak ikan Langsa Amir Husin diduga melakukan pembongkaran paksa terhadap sembilan kios yang dibangun disamping pajak ikan oleh Nurmansyah alias Bentol beberapa waktu lalu.

Pembangunan sembilan unit kios tersebut menurut Nurmansyah atas ijin Kabid Pasar Dinas Koperindag yang pada waktu itu dijabat oleh Kaoi dengan mengatakan kepadanya secara lisan, “boleh,bangun saja asalkan tidak mengganggu badan jalan dan lingkungan, artinya jangan kumuh dan jorok, tiru Nurmansyah kepada Wartawan saat dikonfirmasi Kamis (3/5).

Lebih lanjut Kasi Pasar Dinas Koperindag Kota Langsa Nurmansyah mengatakan, saya sangat menyesalkan sikap acuh yang ditunjukkan Camat Langsa Kota, menurutnya Camat yang telah mengetahui perihal pembongkaran tersebut tidak didasari surat, Camat malah diam seribubasa terkesan mendukung tumbuhnya Premanisme baru dikota Langsa,sebutnya.

Dirinya juga sempat adu mulut dengan Ketua Gerindra Kota Langsa Abdurrahman Puteh, hal itu terjadi saat Kasi Pasar Nurmansyah menanyakan surat perintah pembongkaran kepada Arrahman Puteh namun yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan surat pembongkaran, anehnya pihak petugas dari Dinas Koperindag Kota Langsa dan Satpol PP juga tidak dilibatkan untuk pembongkaran tersebut, dan itu jelas melanggar aturan dan prosedur yang berlaku, ungkapnya.

Dijelaskannya, kalau kejadian ini dibiarkan tanpa ada tanggapan dan kepedulian dari pihak-pihak terkait Pemko Langsa, maka dikhawatirkan kedepan akan ada lagi pembongkaran-pembongkoran paksa diluar prosedur yang melibatkan OKP, sementara pihak terkait Pemerintahan di acuhkan begitu saja tanpa ada koordinasi terlebih dahulu, imbuhnya.

Sementara itu ditempat berbeda Ketua Gerindra Kota Langsa Arrahman Puteh saat dihubungi lewat telfon selulernya membantah dirinya terlibat dalam pembongkaran sembilan kios dilokasi pajak ikan yang dilakukan anggota PP pada rabu kemarin tanggal 2-5-2018, sekira pukul 16.30 Wib.

Menurut Arrahman, dirinya berada dilokasi hanya ingin menyaksikan jalannya pembongkaran kios tersebut. “jadi saya minta, tegas dia kepada wartawan melalui sambungan telepon genggamnya, jangan bawa-bawa nama saya dalam masalah pemongkaran sembilan kios dilokasi pajak ikan itu, sekali lagi saya jangan dikaitkan,” imbuhnya.

Nada yang sama juga dilontarkan ketua PP pajak ikan Langsa Amir Husin, menurut dia pembongkran itu atas permintaan warga pajak ikan. “mereka telah mengijinkan kami untuk menggusur bangunan-bangunan yang tidak ada ijin seperti kios tempel ini,” sebut Amir seraya ia katakan, “mau lihat bukti, biar saya kasih lihat sudah ada 178 tanda tangan masyarakat,” tutupnya. (Yuni)