TANGERANG SELATAN – Bertempat di gedung Kebhinekaan dijalan Swadaya III, Nomor 54, Reni Jaya, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Tangerang Selatan bersama beberapa tokoh lintas agama serta anggota DPR RI komisi V dari partai Nasdem, Senin (14/05/2018) petang, menggelar pertemuan dengan tema kesatuan anak bangsa anti teror.

Tampak hadir H. Fachruddin Zuhri selaku Sekjen FKUB Tangsel, Ucok Siregar Siagian selaku ketua Persatuan Masyarakat Batak Tangerang Selatan, Immen Saragih ketua Persekutuan Gereja Indonesia Setempat Tangsel, Ida Ketut pewakilan umat Hindu Tangsel, Pdt Sirianto gereja Khatolik Barnabas Pamulang, Sahat Silaban anggota komisi V DPR RI dari partai Nasdem serta AKP. Joko Sumpeno perwakilan dari Kepolisian Polsek Pamulang.

Menurut H. Fachruddin Zuhri, M.Si selaku Sekjen FKUB, pertemuan para tokoh lintas agama se Tangsel yang tergabung dalam wadah FKUB tersebut dilakukan, guna mensikapi peristiwa teror oleh kelompok teroris saat ini yang sudah sangat Biadab dan sudah diluar batas-batas nilai kemanusiaan.

“Melalui pertemuan para tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Bersatu (FKUB) ini, kami bersama-sama menyatakan Mengutuk sekeras-kerasnya tindakan biadab para teroris yang yang sudah melampaui batas-batas kemanusiaan manusua yang beradab,” tandasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ucok Siregar Siagian selaku ketua masyarakat Batak Tangerang Selatan bersama Immen Saragih selaku perwakilan PGI Setempat Tangerang Selatan, keduanya mengingatkan kembali kepada seluruh komponen anak bangsa di Indonesia umumnya dan di Tangerang Selatan khusuanya bahwa, bangsa dan negara NKRI ini didirikan serta dirintis oleh seluruh komponen anak bangsa lintas suku, agama, etnis dan golongan sejak tahun 1908 Boedi Oetomo dan juga Sumpah Pemuda 1928. Untuk itu pihaknya mengajak kepada semua anak bangsa untuk mensikapi setiap perbedaan itu dengan penuh kearifan dan bijaksana serta menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang universal setiap perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa.

“Tidak ada satupun agama yang tidak mengajarkan ajaran yang baik, ndakan kekerasaan dengan alasan apapun tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah, malah akan menimbulkan lingkaran masalah baru, lihatlah krisis di Suriah,” terang Ucok Siregar Siagian mencontohkan.

Sementara itu Sahat Silaban, anggota komisi V DPR RI dari partai Nasdem yang menjadi tuan rumah dalam pertemuan para tokoh lintas agama se Tangsel tersebut menyatakan bahwa, tindakan para teroris yang menyerang dan membom Tiga Gereja, Rusunawa Wonocolo di Sidoarjo serta Mapolres Surabaya adalah tindakan sangat biadab dan sangat keji melampaui batas nilai-nilai kemanusiaan apalagi agama.

“Binatang saja yang sama-sama kita ketahui, akan selalu berusaha mati-matian melindungi dan menyelamatkan anak-anaknya dari segala marabahaya. Lah ini, seorang manusia ibu dan bapak, kok tega-teganya mengajak anak-anaknya yang tidak tahu apa-apa untuk melakukan bom bunuh diri kepada orang lain yang juga tidak bersalah dan mau beribadah. Inikan otaknya para pelaku teroris itu berarti lebih binatang dari pada binatang yang sebenarnya,” pungkas Sahat Silaban dengan geram. (Glen)