JAKARTA – Harga beras di Pasaran saat ini sudah mulai stabil, yang sebelumnya mengalami kenaikan tinggi akibat cuaca yang tak menentu, sehingga pemerintah mengimpor beras di saat petani menjelang panen.

Sabtu 26 Mei 2018 Team Investigasi wartawan Indonesiaparlemen.com melakukan wawancara kepada pedagang di pasar tradisional, yang tujuannya untuk melihat Kondisi harga beras di pasaran.

“Saat ini memang harga beras di penjual pasar tradisional sudah menurun mas, yang tadinya cukup melambung tinggi sehingga harga beras petani lokal rendah, ironisnya biaya produksi dalam penanaman nya mungkin sangat mahal dan membutuhkan biaya sangat besar, untuk saat ini harga eceran terendah yang saya jual aja Rp.7500,-/liter. dan Per 50 kg dengan harga terendah saya jual Rp. 460.000 dengan jenis IR64.” ungkap Hariyadi Pedagang Beras di pasar minangkabau menteng atas, Jakarta Selatan.

Adapun penurunan harga beras saat ini menurutnya belum terlalu signifikan, meski pemerintah telah menambah pasokan beras melalui impor. Untuk meredam dan menstabilkan harga, Bulog akan menurunkan harga jual untuk masyarakat dengan stok beras dalam negeri maupun luar negeri.

“Dengan demikian diharapkan harga pasaran beras bisa bergerak stabil.” ungkap Hariadi kepada Wartawan. Sabtu (26/5/2018).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, akan menugaskan Perum Bulog untuk melakukan Operasi Pasar di setiap pasar induk maupun pasar tradisional. Langkah itu di tempuh agar menjaga ke stabilan harga beras di pasar.

“Setelah melakukan evaluasi, ternyata masih banyak menggandeng para pedagang beras di pasaran dalam melibatkan pedagang dalam kegiatan Operasi Pasar,” ungkap Darmin Nasution usai Rapat Koordinasi Pangan dengan Menteri Perdagangan di Jakarta, Kamis (24/5).

Sebelumnya, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengeluarkan izin impor beras sebesar 500 ribu ton untuk Perum Bulog importir.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahja Widayanti mengatakan, tambahan izin impor beras tersebut hanya untuk meningkatkan stok beras Bulog.

Sebab, sebagai BUMN yang bertugas menjaga ketersediaan pangan, Bulog‎ harus memiliki stok yang cukup dalam mengantisipasi lonjakan harga pangan seperti beras.

“Bulog harus punya cadangan beras yang mencukupi, jadi supaya bisa cukup sebagai stok,” ungkapnya. (Rochman)