JAKARTA – Pernyataan Rizieq Shihab terkait imbauan kepada Gerindra, PKS, PAN, PBB untuk membentuk koalisi keummatan agaknya sulit terwujud.

Hal ini disampaikan pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie. Memang kans koalisi ini terbentuk hanya 60 persen. Misal ditilik dari proposal cawapres PKS yang tak kunjung diterima Prabowo/gerindra.

“Politik tarik ukur dan bersayap pasti akan dimainkan. Kalau PPP saya yakin sudah pasti ke koalisi Jokowi. sedangkan PKB masih ngambang. Apalagi Cak Imin gencar mendeklarasikan dirinya sebagai cawapres,” kata Jerry dalam siaran pers Rabu (6/6/2018) di Jakarta.

Menurutnya koalisi keumatan bisa terbentuk tapi agak susah. Pasalnya kata Jerry, PKS mempunyai 9 calon pada pilpres. Sedangkan Gerindra, punya calon presiden Prabowo yang sudah dideklarasikan. Dalam hal ini adu gengsi dipertaruhkan. Bisa saja tinggal PBB dan PAN yang bertahan.

“Tapi bisa jadi lobi Amien Rais pada Prabowo ketemu Rizieq di Arab adalah langkah politik ke arah sana. Kalau sekadar imbauan sah-sah saja dalam dunia politik. Kalau PBB bisa gabung 100 persen di koalisi tapi PKS belum tentu,” jelas Jerry.

PAN dalam hal ini ujarnya, masih sementara melihat dan membaca peluang serta konstelasi politik.

“Ini hanya bagian lobi-lobi politik ala Amien Rais yang dimainkan atau seni politik marketing.
Sejauh ini kepastian, kontrak politik belum ada atau masih wacana belaka. Semua bisa berubah sebelum nama capres dan partai di sahkan KPU,” kata dia.

Memang tutur dia, isu seperti ini sengaja dimainkan dan di goreng agar bisa menggoyahkan koalisi pemerintah. Tapi koalisi umat kendati pun jadi, ini tetap akan tumbang.

“Kepercayaan publik terhadap Rizieq sangat rendah, jadi yang menerima hanya bagian 212 dan pendukung fanatiknya,” katanya. (Glen)