JAKARTA – Kabar mengejutkan datangnya dari Yudi Latif dimana ia melepas jabatannya sebagai Ketua Unit Kerja Presiden UKP/BPIP.

Menyikapi hal itu pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai keluarnya Yudi punya pengaruh dimana Pancasila saat ini lagi di blow up media-media.

“Memang ini tindakan yang mengejutkan, bagi saya masalah anggaran salah satu faktor penyebab utama Yudi mundur dari jabatanya. Harusnya pak presiden jeli apalagi di lembaga BPIP merupakan pilar terdepan. Entah ada faktor internal lain, tapi bagi saya ini punya dampak yang besar apalagi saat ini memasuki tahapan Pilpres,” kata dia.

Setidaknya tutur dia presiden menggangarkan dana yang lebih bagi BPIP melalui APBN.

“Budget atau cost Rp 7 milyar memang agak kurang jika mengurus pancasila di 34 provinsi.

“Anggaran untuk pengembangan pancasila memang sebesar itu sangat minim atau no balance. Disaat Megawati dianggarkan gaji Rp 112 juta harusnya di berikan bagi kegiatan BPIP,” ujar dia.

Lebih lanjut Jerry berpendapat, presiden harus bijak dalam menyikapi persoalan ini, BPIP harus tetap dioptimalkan, go ahead and move on. Mundurnya Judi Latif sudah tepat disaat anggaran tak memadai.

Memang ujar Jerry, kalau Pancasila kuat dan sakti di negeri ini harus disertai dengan anggaran yang kuat.

“Weakness atau kelemahan ini perlu diperbaiki, goverment policy yang diambil harus strong atau kuat. Mana yang kebijakan primer, kebijakan sekunder dan tertier harus terarah dan terkonsep. Mundur sebagai Ketua BPIP adalah langkah gentle dari Yudi Latif,” tandasnya. (Glen)