JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meminta penceramah salat Idul Fitri menyampaikan pesan kedamaian dalam khotbahnya. Dia berharap pengkhotbah tidak menyampaikan ceramah yang ditujukan untuk kepentingan suatu golongan tertentu.

Lukman meminta isi khotbah saat salat Id harus yang menyejukkan dan tidak boleh ada unsur politik praktis di dalam khotbahnya. Harapannya pesan khotbah salat Id membawakan kedamaian.

“Itu himbauan yang secara khusus, walaupun berlaku pada para khotib pada sholat Id nanti dalam menyampaikan khotbahnya. Juga sebenarnya himbauan yang ditujukan pada kita semua bahwa esensi agama itu adalah menebarkan kedamaian, esensi agama adalah menebarkan kasih sayang, menebarkan rahmat dan kemaslahatan bagi umat manusia tanpa memandang latar belakang, apa warna kulitnya, ras bahkan agamanya sekalipun,” kata Lukman Hakim kepada wartawan di Kantor Kemenag, Kamis (14/6/18) siang.

Pernyataan Lukman ini menanggapi pesan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin yang meminta pengkhotbah salat Idul Fitri untuk menghindari ceramah yang bermuatan politik praktis yang dapat menimbulkan perpecahan.

Lukman menyarankan agar para khatib Salat Id besok harus betul-betul menyampaikan perdamaian dengan cara tidak merendahkan satu sama lain. “Khotbah itu harus betul betul memanusiakan manusia bukan justru kemudian antar sesama kita saling merendahkan antara satu dan lainnya, atau mungkin saling meniadakan sesama kita yang hakekatnya kita adalah bersaudara,” ujarnya kepada indonesiaparlemen.com.

Ditempat yang sama seusai jumpa pers Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1439 H, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, juga meyakini seluruh khatib saat Shalat Id Hari Raya Idul Fitri 1439 H akan mematuhi imbauan yang disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin.

Nasaruddin mengatakan, setiap dakwah yang disampaikan khatib seharusnya mampu mengajak umat untuk hijrah dari suatu hal negatif menuju positif. Karena itu, dia berharap khotbah yang akan disampaikan mampu mempersatukan seluruh masyarakat dengan latar belakang yang berbeda.

Dirinya menilai, masyarakat saat ini sudah bisa memilih hal-hal baik yang disampaikan oleh para khatib. Masyarakat sudah bisa menilai mana khatib yang baik dan yang tidak baik dalam menyampaikan khotbahnya.

Sebelumnya, Ketua MUI KH Ma’ruf Amin berharap Idul Fitri 1 Syawal 1439 H yang jatuh pada Jumat (15/6) besok jadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar umat dan bangsa. Dia mengingatkan kepada para khatib salat Id untuk tidak menyampaikan khotbah yang bernada provokatif. (Jones)