JAKARTA – Kemenangan quick count pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak di pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur dan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul (Jabar) dari sejumlah lembaga survei tak lepas dari strategi pendekatan ke arus bawah atau grassroot dalam tiga bulan terakhir.

Menurut pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie turunnya suara Dedy Mizwar – Dedi Mulyadi dan Gus Ipul – Puti Guntur yakni, confidence political dari keduanya terlalu besar, dan tidak lagi membaca lawan politik.

“Saya melihat Gus Ipul di Jatim dan Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi sudah merasa save and confort (aman dan nyaman) dengan hasil survei waktu lalu, dimana keduanya unggul dari pesaing mereka,” kata Jerry Via What Sapp kepada Indonesiaparlemen.com.

Lebih jauh Jerry menilai Pasangan Ridwal Kamil getol turun ke bawah. Dia dibantu istrinya. Dan ini menjadi kunci kemenangan. “Ini sama persis dengan Khofifah. Barangkali dia belajar dari pengalaman waktu lalu, sejauh ini dia meraih 54.29 persen sedangkan Gus Ipul 43 persen. Sedangkan Ridwan Kamil meraih 32.22 persen dan Dedy Mizwar 26.31 persen.

“Saya lihat baik Gus Ipul dan duo Dedy tak punya tim pemenanangan yang solid. Belum lagi isu dan approaching sangat minim. Begitu pun mereka di salib saat debat publik yang ditayangkan di sejumlah TV,” jelasnya.

Namun kata Jerry, kalau tim sukses kedua pasangan ini mampu mempertahankan keunggulannya sejak kick off dimulai bisa saja mereka menang.

Faktor lain yang membuat Khofifah mampu menyalib kata Jerry, yang mana mantan Mensos ini banyak berkunjung ke Pesantren dan tempat-tempat ibadah. (Glen/Red)