JAKARTA – Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Nasional (PBN) PKPI, Suheryatno mengatakan pihaknya sedang menyiapkan bantuan untuk antisipasi dampak aktifitas Gunung Agung di Bali. Diketahui saat ini Gunung Agung sedang mengalami erupsi sejak pukul 21.04 Wita. Letusan gunung berapi itu melontarkan lava pijar sejauh 2 kilometer.

Menurut pria yang akrab dipanggil Ahi ini, PBN PKPI sedang mempersiapkan anggotanya untuk ikut penanggulangan bencana di Bali. “Sedang persiapan untuk mengirim anggota dan perlengkapan yang dibutuhkan disana,” ujarnya kepada indonesiaparlemen.com di Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI Selasa (3/7/18) siang.

Di tempat yang sama Sekertaris PBN PKPI, Yusmah Reza menambahkan, batas radius aman untuk masyarakat adalah 12 kilometer dari puncak Gunung Agung. Dirinya menilai bukan hanya dampak erupsi, tetapi yang terpenting adalah penyelamatan dini dan mitigasi bencana agar tak banyak korban yang berjatuhan karena adanya erupsi gunung agung.

Dari pagi hingga sore hari, Gunung Agung mengalami lima kali erupsi kecil dengan tinggi abu vulkanik sekitar 1.000 meter hingga 2.000 meter. PVMBG melaporkan erupsi terjadi pukul 21.04 Wita dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut).

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 7 menit 21 detik. Erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman. Erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah. Sifat magma yang lebih cair dibandingkan letusan tahun lalu juga menyebabkan mudahnya terjadi lontaran batu pijar.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi sekitar 7 menit 21 detik. Erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman. Pantauan satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik dominan mengarah ke barat.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, masih dapat beroperasi normal. Demikian pula bandara di Banyuwangi, Jember, dan Lombok. (Truspal/Jones)