DENPASAR – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan apresiasi kepada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Amoghasiddhi atas perannya memberdayakan UKM di wilayah Bali dan sekitarnya. Apresiasi itu disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun KSP Amoghasiddhi yang ke-13.

“Koperasi ini bagus, dia meningkatkan peran masyarakat. Jadi dia memberikan pinjaman kepada UKM yang merupakan anggotanya sehingga penguatan ekonomi anggotanya ada di situ,” kata Sekretaris Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring di Denpasar, Bali, Minggu (1/7).

Atas perannya tersebut, Kemenkop dan UKM memberi peluang bagi KSP Amoghasiddhi untuk kembali mengakses pembiayaan atau pinjaman dana bergulir melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), salah satu Badan Layanan Umum (BLU) yang dimiliki oleh Kemenkop dan UKM. Harapannya, KSP Amoghasiddhi makin tumbuh berkembang dengan pembiayaan dari LPDB-KUMKM.

“Ini sudah memasuki tahun ke-13 menjelang dewasa. Kami harapkan ke depan koperasi semakin bagus. Di sini ada LPDB silahkan ditindaklanjuti kalau memang ada peluang untuk itu,” kata Meliadi.

Sejak tahun 2017, LPDB-KUMKM memberikan pinjaman dana bergulir kepada KSP Amoghasiddhi secara bertahap sebesar Rp 5 miliar, dengan jangka waktu pelunasan hingga 2019. KSP Amoghasiddhi mendapat penilaian baik karena lancar dalam mengembalikan pinjaman dana bergulir kepada LPBD-KUMKM.

“Tentu ini menjadi suatu kebanggaan dari manajemen LPDB-KUMKM bahwa kondisinya sekarang ini sangat lancar sekali,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo.

LPDB-KUMKM akan melakukan evaluasi terhadap KSP Amoghasiddhi guna menentukan pemberian pinjaman fasilitas berikutnya. Pemberian kecukupan modal bagi KSP Amoghasiddhi tersebut dimungkinkan akan dilakukan pada tahun 2019, dengan jumlah yang belum dapat disebutkan.

“Barangkali nanti 2019 bisa menambah kecukupan modal, kami akan memperhatikan. Nanti kita evaluasi lagi bagaimana penyaluran 2017-2018, saya kira itu akan menjadi pertimbangan kami,” paparnya.

Semeentara itu Ketua KSP Amoghasiddhi Ketut Meniartha menegaskan, pengurus berkomitmen menjadi koperasi mandiri, tidak bergantung pada dana dari luar. Pinjaman ke pihak lain baru akan dilakukan apabila pihaknya mengalami kekurangan modal, sebagaimana yang pernah terjadi pada tahun 2017. Saat itu, koperasi mengalami kekurangan modal untuk disalurkan kepada anggota.

“Kami akan pelajari skema pengajuannya. Sebenarnya kami mengutamakan dana dari anggota, karena pada prinsipnya koperasi itu tumbuh dari anggota, oleh dan untuk anggota,” jelas Ketut.

Koperasi Amoghasiddhi didirikan pada 2005, namun baru memperoleh badan hukum tahun 2011. Koperasi ini diprakarsai oleh 31 pemuda lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri. Sistem _member get member_ yang mereka terapkan telah membuat jumlah anggota bertambah signifikan. Kini anggota koperasi Amoghasiddhi berjumlah 2.265 orang. Sementara aset yang dimiliki per 2018 mencapai Rp 26,4 miliar. Dari jumlah itu, sebagian besar berasal dari anggota.

“Jelas terlihat bagaimana kualitas kejujurannya, sehingga ke depan dalam melakukan aktivitas perkoperasian tetap dengan anggota yang berkualitas tentunya akan bisa memajukan koperasi Amoghasiddhi khususnya dan gerakan koperasi Indonesia pada umumnya,” pungkas Ketut. (Rai/Red)