KABUPATEN TANGERANG -Antusiasnya para calon siswa yang ingin bersekolah di SMA Negeri 20 di Pakuhaji tahun 2018. kini, pendaftar mencapai 800 calon siswa. Namun setelah diverifikasi menjadi 695 orang calon siswa.

Pasalnya, dari hasil verifikasi itu yang diterima hanyalah 288 siswa yang diterima untuk 8 rombel yang satu rombelnya (1 kelas) tersebut diisi oleh 36 siswa.

Menurut salah seorang staf TU SMA 20, juned mengatakan pihaknya sendiri merasa bingung dengan banyaknya calon siswa yang mendaftar.

“Untuk wilayah Kecamatan Pakuhaji ini harus nya ada penambahan sekolah baik SMA atau SMK biar tertampung,” katanya.

Selain itu menurut keterangan Jamal masyarakat pakuhaji, dengan membludaknya para calon siswa tersebut, dirinya merasa kasihan melihat para calon siswa siswi yang tidak diterima oleh pihak sekolah yang kapasitas dari rombel atau ruang kelas yang masih terbatas.

“Kasihan saya melihat para calon siswa Pendaftar ke SMA 20 yang tidak di terima ini,mereka harus kemana lagi, sedangkan SMA Negri cuma SMA 20 di kecamatan pakuhaji,” Ulas Jamal kepada Indonesia Parlemen.com.

Dikatakan Jamal, saya memohon agar hal ini jadi barometer kedepan bahwa kecamatan pakuhaji amat sangat membutuhkan sekolah SMA atau SMK negeri. agar tidak membludaknya calon pendaftar yang hanya fokus mendaftar ke SMA Negeri 20 saja.

Dalam hal ini, kata jamal secara otomatis banyaknya pemohon jadi buat bingung sekolah SMA Negeri 20 itu sendiri, harus bagaimana, rasa tidak tega dan kasihan pasti ada, Apalah daya kapasitas sekolah yang sudah tidak tertampung lagi.

“Jika di perhatikan, sedikitnya ada 3 sekolah SMP Negri dan kurang lebih 10 sekolah SMP Islam terpadu ini harus jadi catatan pemerintah kabupaten tangerabg terutama pemerintah provinsi Banten,” ucapnya.

Jamal menambahkan, dari keberadaan semua sekolah SMP Negeri dan SMP Swasta yang ada duwilayah Kecamatan Pakuhaji, ketika mereka lulus paling tidak mereka mencari sekolah negeri yang terdekat diantaranya ke SMA Negeri 20 Kabupaten Tangerang diPakuhaji.

Hal serupa dikatakan Wakil Sekolah kesiswaan, RIDI bahwa dalam hal ini harus ada solusinya, paling tidak harus ditambahnya Sekolah SMA/SMK lagi untuk menampung para siswa yang mendaftar tidak terfokus di sekolah SMA Negeri 20 saja. (Surta)