PADANG – Rombongan Komisi IX DPR meninjau pelayanan haji di Embarkasi Padang, Sumatera Barat dengan menggelar kunjungan kerja spesifik ke Asrama Haji Tabing pada Selasa (24/07/2018).

Kepala Kementerian Agama wilayah Sumbar Hendri menyampaikan pada tahun ini pihaknya menyiapkan 10 inovasi pelayanan agar jamaah haji lebih nyaman.

Pertama sistem keimigrasian yang lebih cepat, pemakaian QR kode pada gelang jamaah, sistem sewa akomodasi satu musim penuh untuk penginapan.

Kemudian penggunaan juru masak Indonesia, penambahan katering Mekkah, penandaan khusus pada paspor, koper serta tas kabin, pengalihan porsi bagi ahli waris, pencetakan visa oleh Kemenag, penempatan satu konsultan ibadah per kloter dan pembentukan tim layanan kesehatan pada puncak ibadah haji.

Hendri menyebutkan total calon jamaah haji yang berangkat melalui embarkasi Padang pada 2018 berjumlah 6.367 terdiri atas 17 kelompok terbang.

“Dari 6.367 orang tersebut sebanyak 4.646 orang berasal dari Sumbar dan 1.641 orang Bengkulu serta didampingi 80 petugas haji,” kata dia.

Selain berdiskusi soal pelayanan haji rombongan Komisi IX berkesempatan meninjau langsung klinik kesehatan yang ada di Asrama Haji Tabing.

Rombongan yang dipimpin oleh wakil Ketua Komisi IX Hj. Ermalena ini berjumlah 18 orang. Dan rombongan diterima oleh Kanwil Kementerian Agama Sumbar Hendri, Staf Ahli Gubernur Sumbar Rosman Effendi, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday dan pemangku kepentingan lainnya.

Saat diwawancarai melalui WhatsApp, Siti Masrifah dari Fraksi PKB yang ikut hadir melakukan pengawasan menyampaikan bahwa pengawasan yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat langsung dan memastikan pelayanan bagi calon tamu Allah agar mendapatkan pelayanan terbaik sebelum berangkat maupun saat mereka nanti sampai di Tanah Air.

“Kita ingin memastikan makanan yang di asrama haji tersebut layak dan sehat untuk dikonsumsi, kemudian fasilitas tempat tidurnya seperti apa, pelayanan kesehatannya harus maksimal dan ketersediaan obat bagi para calon Haji ini seperti apa?”, lanjutnya.

Masrifah menjelaskan hasil sidak lapangan, “alhamdulillah semua baik. Bahkan ada peningkatan fasilitas tempat tidur dimana tempat tidurnya sudah tidak tingkat lagi, penurunan calon Haji yang memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan haji meskipun disampaikan dalam paparan bahwa yang resiko tinggi (resti) ada 67% dari total jemaah Haji, tapi mereka resti nya karena usia lansia,” tuturnya. (Glen/Red)