SURABAYA – Sekber Benteng NKRI yang merupakan gabungan beberapa ormas di Jatim, Rabu ( 15/8/2018 ) pagi, melakukan aksi giat seruan kebangsaan dalam rangka memperingati Kemerdekaan Indonesia ke 73. Aksi itu dilakukan sebagai respon atas informasi akan adanya mahasiswa Papua yang akan melakukan aksi di Grahadi Surabaya siang tadi.

Basuki salah satu aktivis Sekber Benteng NKRI mengatakan bahwa kami melakukan penghadangan dan mengajak berdialog baik kepada mereka di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya. ” Kami minta mereka baik baik agar mengibarkan Merah Putih sesuai dengan Undang – Undang ” Ujar Basuki kepada indonesiaparlemen.com,. Dalam siaran pers nya. Rabu (15/8/2018).

“Sayangnya niat baik kami, ditanggapi dengan emosional dan terjadi perdebatan dengan mereka, mereka bersikeras tidak akan mau, Lalu terjadilah penyerangan oleh mereka dengan menggunakan parang dan kursi lipat, Saya terkena bacokan parang mereka, karena saya melakukan penahanan parang dengan tangan saya, karena parang akan diacungkan ke kawan saya,” Lanjut Arifin, yang juga menjadi korban pembacokan mahasiswa separatis Papua.

Mengetahui ada kawan mereka yang kena parang oleh mahasiswa separatis Papua di asrama Papua di Surabaya, massa ormas marah dan mengepung asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

Sebagai korban, Arifin melaporkan kasus pembacokan ini kepada Polrestabes Surabaya. Sampai berita ini diturunkan, Arifin masih di visum dan dilakukan BAP.

Susi salah satu aktifis demonstran Sekber NKRI berharap kepolisian segera bertendak dan menangkap pelaku, agar tidak terjadi keributan berkepanjangan. Dia juga berharap, Risma walikota Surabaya sebagai ” mamanya ” mahasiswa Papua di Surabaya untuk melakukan pembinaan dan memulangkan mahasiswa Papua yang menyalahi tugas belajarnya.

“Tidak sepatutnya Risma sebagai walikota Surabaya, nama baiknya tercemar akibat ulah mahasiswa separatis Papua yang ada di Surabaya,” Ujarnya dengan nada geram. (Tim/Red)