KABUPATEN TANGERANG -Nasib malang dialami seorang Nenek Sarah (72) warga Kampung Pabuaran Rt.02/01 Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang, Pasalnya rumah yang ditempatinya berukuran 3×4 meter yang terbuat dari bilik, bambu keadaannya sangat memperhatinkan .

Potret kemiskinan masih mewarnai kawasan penyangga Ibu Kota. Di Kabupaten Tangerang, masih ada seorang nenek renta yang selama 15 tahun telantar dan hanya tinggal di sebuah gubuk.

Anak Nenek Sarah, Ronih (46) saat ditemui dirumahnya mengatakan, sangat sedih karena rumah yang di tempati keadaannya sudah miring, kalau musim hujan disertai angin air masuk ke dalam rumah disebabkan gentengnya sudah pada pecah terpaksa numpang tidur di tetangga selan itu juga takut roboh menimpa kami.

Ronih (46) Berharap agar Pemkab Tangerang dan donatur lainnya mau memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah, karena kami seorang janda yang sudah tua dan tidak punya penghasilan yang tetap untuk makan sehari hari ipun mengandalkan pemberian dari tetangga, apalagi memperbaiki rumah tidak ada biaya.

Nenek Sarah (72), Warga Kampung Pabuaran Rt.02/01 , Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, ini tinggal bersama Anaknya Ronih (46) tahun. Dan memiliki dua orang anak yang memiliki keterbelakangan mental, Muhamad Liadi (14) tahun, Juanah (26) tahun. Sementara Aspuri (55) tahun meninggal dunia karena kecelakaan, sejak 15 tahun yang lalu.

Usianya yang sudah renta membuat Ronih (46) tak mampu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hanya beraktivitas menjadi pesuruh, mengurus sawah milik tetangganya, Mau tak mau ia mengandalkan bantuan dari tetangga.

Nenek bertubuh kurus kering ini tinggal di sebuah gubuk yang dibangun di atas tanah milik peninggalan orang tuanya, dan para tetangga jugalah yang setiap hari memberikan makan.

Dalam setahun terakhir, kondisi kesehatan Nenek Sarah (72) yang menderita penyakit komplikasi ini, mulai memburuk. Puncaknya, terjadi sejak 1 tahun terakhir. Keluarga tak memiliki cukup uang untuk membawa Nenek Sarah berobat, sehingga sakit yang dideritanya semakin parah.

Pantuan wartawan dilapangan, benar, kondisi rumah Nenek Sarah (72) sudah tak layak pakai untuk di huni, karena dinding serta tiang rumahnya sudah banyak yang patah . bahkan, rumah itu sudah miring ke kanan dan hampir ambruk akibat beberapa tihang penyangganya sudah pada lupuk dimakan usia.

Berharap kasus Nenek Sarah ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya Pemerintah. Jangan sampai warga miskin di daerah yang julukannya kota seribu industri ini hidup telantar dan tidak mendapatkan perhatian dari pihak Pemerintah Daerah. (Glen)