KOTA KUPANG – Saat ditemui di ruang kerjanya, Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Kupang Isakh Koro S.Pd menuturkan bahwa selama ini kendala yang dihadapi SMPN 9 Kota Kupang adalah kebutuhan air bersih. Air PDAM tidak bisa diharapkan karena sering macet. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pihaknya menggunakan jasa air tangki.

“Air PDAM sering macet jadi selama ini kami gunakan air tangki,” demikian disampaikan Kepala SMPN 9 Kota Kupang kepada Media ini, Kamis, (23/08/2018).

Isakh Koro menegaskan selain pihaknya berlangganan air tangki yang begitu mahal dan biaya besar, disini juga keterbatasan MCK, sering guru-guru dan siswa-siswi harus mengantri ketika ingin membuang hajad. Oleh karena itu, pihaknya sementara melakukan pekerjaan pembangunan tiga buah MCK baru.

“Tambah bangun baru maka total yang tersedia sudah sebanyak tujuh buah MCK,” jelasnya.

Ditambahkan pekerjaan tiga buah MCK tersebut bersumber dari sumbangan 347 orang tua wali dengan rincian perorang siswa sebanyak lima puluh ribu rupiah. Namun sampai dengan saat ini dari jumlah tersebut baru 250 orang tua wali yang melunasi. Sedangkan sisanya belum.

“Kalau tidak ada dukungan dan persetejuan dari orang tua wali maka kami tidak berani ambil resiko,” katanya.

Pada kesempatan lain, Isakh Koro mengaku, beberapa waktu lalu tembok sekolahnya dibobol oleh sekelompok oknum pemuda yang disinyalir mabuk miras mengakibatkan tembok sekolah jebol. Sehingga tembok sekolah yang telah mengalami kersuakan menjadi prioritas pembangunan dari orang tua, komite dan pihak sekolah untuk memperbaikinya.

“Harus segera diperbaiki karena terkait keamanan dan ketertiban sekolah,” terang dia.

Isakh menyampaikan, sejak SMPN 9 yang dipimpin olehnya tidak pernah mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusu, (DAK), dari pemerintah.

“Sudah survey berulang-ulang data terus dimasukan namun sampai sekrang tidak ada perhatian,” ungkap dia.

Dijelaskan Koro, sementara ini SMPN 9 Kota Kupang memiliki 19 rombongan belajar, (rombel), antara lain; kelas 7 dan 8 sebanyak 11 rombel. Kelas 9 sejumlah 8 rombel.

“sekolah yang dipimpinnya sudah penerapan kurikulum berbasis Tahun 2013,” tutupnya. (Oscar)