JAKARTA – Panitia Bersama Persaudaraan Indonesia adakan ‘Bedah Buku Intelektual’ bertempat di Ballroom Sari Pacific Hotel, jl. M.H Thamrin Jakarta Pusat, Hari Sabtu, (22/9/2018).

Acara bedah buku ini dihadiri oleh sejumlah petinggi Jenderal Purnawirawan baik dari TNI maupun Polri, Profesor, Doktor dan kaum profesional lintas profesi untuk bersama-sama menggali wawasan pemikiran para penulis buku, baik buku yang berjudul ‘Paradoks Indonesia’ karangan Jenderal (purn) Prabowo Subianto dan buku yang berjudul ‘Keindonesiaan’ yang di tulis oleh Prof. Sri Edi Swasono,. Dan nantinya akan di elaborasi pengalaman empirik pengusaha muda yakni Sandiaga Uno.

Turut hadir dalam acara tersebut calon Presiden RI 2019, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden RI 2019, Sandiaga Uno.

Adapun bedah buku Intelektual ini bertujuan untuk mengembangkan, menggali potensi pemikiran para ekonomi, pengusaha dan tokoh nasional untuk lebih memberikan nilai tambah yang baik dan positif demi kemajuan bangsa negara indonesia yang sejahtera.

Panitia Bersama Persaudaraan Indonesia membuka diskusi bersama dan konsultasi publik kepada seluruh para undangan baik purnawirawan dari Jenderal TNI dan Polri serta para intelektual yang hadir dalam acara bedah buku.

Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdijatno berpendapat bahwa forum bedah buku Intelektual sebagai bentuk kepeduliaan terhadap kondisi kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya masalah gejolak ekonomi yang tengah dialami saat ini.

“Diskusi dan Konsultasi publik ini memandang perlu diadakan bersama untuk membagi pandangan dan pemikiran atas apa yang sedang terjadi saat ini dan apa yang semestinya kita lakukan bersama untuk mengatasi problematika ekonomi, tanpa harus saling menyalahkan atau melempar tanggung jawab,” ungkap Tedjo Endhi Purdijtno, SH,. Kepada Indonesiaparlemen.com.,

Indonesia saat ini, tengah mengalami ujian yang sangat berat dalam perekonomian, untuk itu dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, guna membantu pemerintah agar Indonesia keluar dari situasi krisis ekonomi yang mendekati masa kritis.

“Akhir dari Diskusi dan Konsultasi berkesimpulan, bahwa kita semua bisa mengambil peran kecil bagi kebaikan bangsa indonesia. Kontribusi kecil yang kita lakukan, dimulai dengan diskusi untuk ikut memikirkan langkah yang terbaik dalam menciptakan iklim politik yang bersahabat, suasana sajuk damai dan kebhinekaan serta berkomunikasi dengan seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya. (Achmad Samian)