KABUPATEN TANGERANG – Adanya pemberitaan dari salah satu media online tentang adanya sekira 140 penghuni Ruko Serpong Garden dan warga di Desa Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang menggelar aksi penolakan parkir berbayar di Ruko Serpong Garden, Rabu (3/10/2018) kemarin.

Atas pemberitaan pada tanggal (3/10) tersebut oleh pihak pengelola parkir PT. DJP mengatakan sekaligus mengklarifikasi bahwa itu adalah berita tidak berimbang dan bisa disebut berita tidak benar, karena pada Rabu tanggal 3 Oktober 2018 tidak ada penghuni ruko yang melakukan aksi demo menolak parkir berbayar.

Luber Sitanggang Humas PT.DJP sangat menyayangkan pemberitaan sepihak yang disampaikan oleh media online tersebut karena pemberitaanya tidak berimbang atau tidak melengkapi unsur pemberitaan 5W + 1 H, hanya mengakomodir pendapat dari satu pihak saja. Hal ini disampaikannya kepada para awak media di Ruko Serpong Garden Rabu (03/10/2018) Malam.

Ia menjelaskan bahwa yang benar itu adalah kejadian penolakan penghuni ruko itu terjadi pada tanggal 21 september 2018 lalu dan sudah ada mediasi berkelanjutan pada hari sabtu tanggal 22 September 2018 yang dihadiri oleh penghuni ruko, Pengelola PT.DJP dan juga Oleh Camat Cisauk, Kapolsek Cisauk, Danramil Legok serta kepala Desa Cibogo.

” Informasi itu harusnya juga dimuat oleh media tersebut jika ingin membuat sebuah berita yang berimbang. Supaya jelas duduk perkaranya dan point point yang didapat dari hasil pertemuan itu, ” Tandasnya.

Dikatakannya juga, Bahwa pengelola sudah menunjukkan semua bukti perizinannya kepada pihak pihak yang hadir pada saat pertemuan itu. Dan saat itu kami tidak melihat adanya kehadiran wartawan untuk mengkonfirmasi kepada kami tentang duduk perkaranya.

” Dari awal kami sudah membuat surat perijinan mulai dari tingkat desa hingga ke dinas,” Ucapnya.

Sampai berita ini diturunkan belum ada informasi langkah apa yang akan diambil selanjutnya namun pihak pengelola akan mengantisipasi langkah hukum apa yang akan diambil sesuai dengan hukum yang berlaku apabila masih ada isu-isu yang beredar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. (Tim/Red)