TANGERANG SELATAN – Mangkraknya pembangunan Gedung DPRD Tangsel yang hingga dipenghunjung akhir tahun 2018 ini, akhirnya menuai protes dari para mahasiswa. Hal ini dilakukan oleh para mahasiswa Sekolah Anti Korupsi (Sakti) Tangerang dan Ikatan Alumni Sekolah Anti Korupsi (Ika Sakti) dengan menggelar aksi demo depan “Gedung Kontrakan DPRD Tangsel” di Gedung IFA di Jl. Raya Tekno Serpong Tangerang Selatan, Senin (08/10/18).

Dalam gelar aksi demo tersebut, para mahasiswa yang mewakili masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, mempertanyakan mengapa
Gedung DPRD belum juga selesai alias Mangkrak? Apakah ada dana siluman dalam pembangunan Gedung DPRD tersebut? Semua pertanyakan tersebut tidak didapat secara transfaransi oleh masyarakat Tangsel dengan jelas.

Dan dalam orasinya Aan Widya Junianto selaku Kordinator aksi dari Ika Sakti mengatakan “Dana yang digelontorkan berdasarkan data LPSE Kota Tangsel sebesar 200,9 Milyar rupiah dan mengapa harus dibagi – bagi dalam beberapa PL. Padahal semuanya untuk pembangunan Gedung DPRD Tangerang Selatan.” ujarnya.

“Hingga saat ini, Gedung belum juga selesai pembangunannya, Khan seharusnya sudah selesai di akhir tahun 2017. Alhasil, selama ini, para anggota DPRD hanya mengontrak dengan menghabiskan dana sekitar 1,7 M per tahun. Sangat fantastis,” tegasnya.

Ketua DPRD Tangsel H Moch Ramli didampingi Wakil ketua Taufik menemui para pendemo. ” Saya juga mengaku sudah tidak betah berkantor di gedung kontrakan.” katanya.

“Aktivitas dewan sangat terganggu, lah emang saya betah di sini, udah enggak betah bro.” “Kalau saya walikota saya copot, saya berhentin. Sudah semua (pengawasan) saya lakukan,” ujar H Moch Ramli.

Untuk membuktikan komitmen dan adanya tindakan yang akan dilakukan Ketua Dewan beserta para anggota legislatif lainnya, para pendemo menyerahkan langsung surat pernyataan atau tuntutan yang diterima oleh Ketua DPRD Tangsel.

Sementara itu, Kabid Pembangunan dan Perkantoran Hendri. Sumawijaya saat dikonfirmasi media mengatakan,” pihak kami sampai saat ini menerima progres hanya Rp.146,476,138,500 untuk Pembangunan Gedung DPRD Tangsel.

Dijelaskannya bahwa, statement Rp.200,9 Miliar itu, yang terealisasi di kami hanya Rp.146 Milyar lebih. Itupun sampai tahun 2018 ini.

“Bahkan di Kami sudah terjadi efisiensi lebih kurang Rp.36 Milyar lebih. Saya tegaskan sekali lagi bahwa yang kami terima realisasinya hanya sebesar Rp. 146 Milyar lebih. Dipastikan target dilapangan hingga tanggal 3 Desember 2018 ini sudah selesai/finish atau sudah terima kunci dan bangunan.” tandasnya.

Terkait masalah pengawasan, kata Hendri, kita tetap melakukan pengawasan atau sidak secara continiue. Seperti yang dilakukan Ketua DPR dan /Wakilnya di tanggal 12 Juli 2018. Kemudian sidak oleh Plt Setwan tanggal 05 September 2018.

“Pernah juga dalam satu hari dilakukan dua kali sidak, itu tanggal 06 September 2018. Ketua DPRD, Wakil DPRD dan Kepala Dinas sidak di pagi hari. Dilanjutkan siangnya sidak oleh Ibu Walikota Airin bersama Ketua DPRD dan Kepala Dinas. Dan tadi pagi tanggal 08 Oktober 2018 kita juga melakukan sidak lagi,” jelasnya.

Pengawasan dan monitoring terus kami dilakukan, karena kami juga selalu dalam pengawasan dari pihak Kejari, BPK dan instansi terkait.” tutupnya. (Glen/Red)