TANGERANG SELATAN – Bertempat direstoran Telaga Seafod Jalan Raya Serpong BSD, Kec Serpong Utara Tangerang Selatan, Laskar Manguni Indonesia (LMI) Provinsi Banten menggelar Konferensi Pers Pernyataan Sikap Pengunduran Diri bersama para pengurus LMI DPW dan DPD Kab/Kota Provinsi Banten. Selasa (23/10/2018).

Dalam Konferensi Pers tersebut, Dicky Wagey selaku Ketua LMI Provinsi Banten dan kepada awak media mengatakan sikap pengunduran diri bersama ini tidak terlibat lagi dalam Ormas LMI dikarenakan melihat beberapa hal dan perbedaan dari berbagai sudut pandang. Sehingga bagi kami sulit untuk meneruskan kerjasama dalam upaya menjalankan roda organisasi LMI kedepannya.

Menurut Dicky, melihat adanya tata kelola dalam bingkai logika berorganisasi tidak sejalan seperti hasil Rakernas, yang sampai saat ini belum kami terima laporannya. Dan terkesan adanya politik di LMI dan adanya benturan dengan ormas lain di Sulut yang berdampak ke Banten.

“Hari ini kami semua pengurus DPW dan DPD se-provinsi Banten secara resmi dan sepakat untuk Mundur dan Tidak Terlibat lagi dalam Ormas LMI,” ungkapnya.

Lanjut Dicky Terkait dengan adanya peristiwa yang terjadi di Manado beberapa hari yang lalu, yang kami lihat di media tentang penolakan Ustad Habib Smith di Bandara Sam Ratulangi di Manado dan yang sudah diklarifikasi oleh Ketum LMI Pdt. Hanny Pantouw di beberapa media Online dan televisi bahwa LMI tidak terlibat dalam peristiwa penolakan tersebut.

Karena keberadaan LMI di Banten sudah berdiri sejak 3 tahun silam dan mempunyai konsistensi bagaimana mengembangkan dan memperkenalkan Budaya Sulawesi Utara ( Sulut ) di propinsi Banten. Yang kami cintai ini seperti semboyan ” dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,“ ucapnya.

Namun melihat perkembangan DPP LMI saat saat ini, mulai bergeser dari tujuan awal berdiri, yakni sebagai Ormas Sosial dan Budaya. Ormas LMI mempunyai visi dan misi mewujudkan masyarakat yang mandiri, berbudaya, berdaulat dan bermartabat serta mewujudkan kehidupan masyarakat adat yang mandiri secara ekonomi.

Ia menambahkan, Peristiwa yang terjadi di manado baru baru ini yang kemudian berdampak ke daerah Banten seharusnya DPP LMI memberi dukungan moril dan dukungan organisasi, namun kenyataanya tidak ada sama sekali. Bahkan kami mengalami kesulitan untuk menghubungi pihak DPP.

“Kami sangat prihatin belum adanya langkah langkah kongkrit terhadap diangkatnya Budaya Adat Minahasa yang luhur yang kita cintai ini, baik secara Nasional maupun Kedaerahan” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut semua pengurus LMI Banten baik dari DPW maupun DPD Kabupataen, Kota Provinsi Banten. Yang diantaranya, Dicky Wagey ( Ketua Propinsi Banten ), Edwin Rorong ( Wakil ketua ), Fadjar Oktavianus (Wakil ketua II Tangsel), Pdt. Hanny Rompis ( Seketaris DPW Banten), Denny Tanod (Ketua OKK DPW Banten), Robert Steven Palit (Bidang Kebudayaan DPW Banten), Philip Karamoy ( Ketua Tangerang Kota ), Philip Rumengan ( Ketua Cilegon ), Billy Lomboan ( Ketua Serang ), Freddy Sewet ( Ketua Kab Tangerang ), Johnny Puah ( Ketua Lebak ) dan Michael Lakat ( Ketua Tangsel ) beserta jajaran Kepolisian Polres Tangerang Selatan. (Glen)