TANGERANG SELATAN – Pasien Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terhibur dengan kehadiran Entong C-more yang merupakan maskot perayaan HUT Kota Tangsel ke-10. Kamis (22/11).

Entong C-more didamping badut memberikan hadiah kepada pasien dan pengunjung RSU. Dengan menggunakan pakaian jas dan mengenakan celana pengsi serta peci warna merah sih Entong menghibur pasien yang terbaring sakit di RSU.

Tidak hanya menghibur pasien yang ada di RSU, Entong datang untuk memberikan informasi kepada masyarakat Tangsel terkait perayaan HUT Kota Tangsel ke-10, bertempat di Lapangan Sunburt, Serpong pada 26 November mendatang.

Kepala Bidang Humas dan Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo Kota Tangsel, Irfan Santoso, menjelaskan, dalam rangka HUT Tangsel ke-10 Pemerintah Kota meluncurkan sebuah maskot untuk menambah kesan tersendiri atas berbagai kemeriahan perayaan Hari Jadi Kota Tangsel yang memiliki moto Cerdas, Modern, dan Religius.

Secara filosofi maskot perayaan HUT Kota Tangsel, yang diberinama Entong C-more ini merupakan refleksi dari pencapaian target pembangunan berupa human index yang digambarkan oleh sosok Entong C-more.

“Nama Entong C-more sendiri diangkat dari akar budaya masyarakat lokal kota Tangsel, yang kalau menyapa anak usia remaja berkisar 10 -17 tahun dengan sebutan “Entong”. Sementara C-more, merupakan makna dari cerdas, modern dan religious, yang menjadi motto kota ini. Selain nama, pakaian yang dikenakan Entong C-more, juga memiliki makna filosofi tersendiri,” katanya.

Lanjut Irfan, Peci, sarung, celana pangsi dan ikat pinggang, serta jas dan dasi yang dikenakan Entong C-more menandakan kuatnya kultur budaya lokal Tangsel, yakni kultur budaya Betawi yang mewarnai penampilan Entong, maskot kota Tangsel ini.

“Kecerdasan, kemodernnan dan kereligiusan serta unsur nasionalisme juga melekat pada penampilan Entong C-more. Warna merah dan putih, pada kemeja dan dasi yang dikenakan Entong melambangkan warna bendera kebangsaan kita Indonesia Raya,” tambahnya.

Irfan berharap dengan hadirnya maskot Entong C-more pada semarak perayaan HUT ke-10 Kota Tangsel yang telah dimeriahkan dengan berbagai kegiatan selama satu bulan penuh ini, maskot HUT kota Tangsel ini dapat memikat sekaligus mengingatkan semua pihak untuk lebih mencitai budayanya, yang tidak bisa dipungkiri perlahan-lahan mulai tergerus oleh arus globalisasi.

Sementara itu, Ketua DPD Laskar Betawi (LB) kota Tangsel, Herman Susilo, menyampaikan apresiasinya atas “lahirnya” maskot HUT kota Tangsel, Entong C-more, yang diadopsi dari budaya lokal, budaya masyarakat Betawi, khsusnya stylist dari Si Entong C-more itu sendiri.

“Ide brilliant ini patut diapresiasi, dan simbol-simbol budaya Betawi yang diadopsi untuk digunakan Entong C-more dalam penampilannya, adalah bentuk penghormatan sekaligus penghargaan Pemkot Tangsel kepada etnis Betawi menghuni hampir semua wilayah di kota Tangsel,” kata Herman.

Tak bedanya dengan Irfan dan Herman, Ketua Change Management Officer, disingkat CMO, Carsono, juga menyatakan kekagumannya kepada para creator dibalik lahirnya Entong C-more. Menurutnya, maskot ini merupakan bagian dari kretivitas dan inovasi yang patut diacungi jempol. Karena mereka telah membuat sesuatu yang berbeda, yang tidak terpikirkan oleh awam.

“Harapannya, Entong C-more tak hanya dijadikan maskot perayaan HUT ke-10 kota Tangsel, tapi dapat dikukuhkan menjadi sebuah yang fungsi sebagai media promosi Pemerintah Kota dalam mengenalkan Tangsel ke halayak ramai, sebagai kota destinasi wisata kuliner, wisata belanja, wisata religius, wisata hunian sementara , dan seabrek destinasi lainnya yang dimiliki,”katanya.

Sementara Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany berharap, maskot ini bisa memberikan informasi akan perayaan HUT Tangsel ke-10. “Kalau bisa jalannya bareng ama pelitas,maskot dan pelitas bisa melakukan sosialisasi ke masyarakat luar akan kota Tangsel,”ungkapnya. (Glen/adr)