TANGERANG SELATAN – Sektor Pariwisata khususnya di Kota Tangerang Selatan terus digenjot oleh pemerintahan Hj Airin Rahmi Diany. Salah satunya Dinas Pariwisata yang akan menggelar Festival Handy Craft dengan mengusung tema,” Carnival Art Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan yang rencananya digelar, Jumat (21/12/2018). 

Dengan keragaman etnik dan suku yang ada di Tangsel memberikan nuansa positif dengan pelaksanan kegiatan tersebut. Peran serta semua etnik untuk berpartisipasi dalam acara itu menunjukkan terjalinnya kerukunan dan keharmonisan yang terbina dengan baik dan kondusif.

Salah satu etnik yang turut berpartisipasi adalah etnik batak. Melalui wadah Perkumpulan Masyarakat Batak (PMB) Kota Tangsel, diundang untuk memeriahkan acara Carnival Art Dinas Pariwisata.

Seperti diketahui, Perkumpulan Masyarakat Batak (PMB) Kota Tangsel adalah wadah bersatunya 5 puak Batak yaitu Puak Toba, Puak Mandailing Angkola, Puak Karo, Puak Pakpak Dairi dan Puak Simalungun.

Keikutsertaan PMB Tangsel dalam Festival Handy Craft, melalui Carnival Art Dinas Pariwisata mendapat tanggapan dari beberapa masyarakat batak yang ada di Tangsel.

Seperti disampaikan Maringan Sihotang salah satu pendiri PMB mengatakan, dilibatkannya Perkumpulan Masyarakat Batak (PMB) Kota Tangerang Selatan dalam kegiatan Carnival Art Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan harus kita sikapi dengan positif.

“Ini bentuk kehormatan dimana kita  (PMB Kota Tangsel, red) diundang turut berpartisipasi untuk tampil dengan pakaian khas budaya dari masing-masing puak.” jelasnya, Kamis (20/12/2018) kemaren.

“Kepercayaan yang diberikan ini, bukti konsisten kita menjaga dan melestarikan nilai budaya sebagai keragaman khasanah budaya bangsa. Kita adalah bagian dari masyarakat Kota Tangsel, untuk itu mari kita dukung program pemkot menjadikan Kota Tangsel adalah Kota Pariwisata.” ungkapnya.

Lanjutnya lagi, dalam Carnival art ini, kita juga memberikan kesempatan kepada generasi muda batak untuk tampil dengan tujuan menumbuhkan rasa bangga terhadap budayanya masing-masing.

“Eksistensi nilai -nilai budaya harus terjaga dan dipertahankan untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya. Saya berharap, melalui acara ini dapat menumbuh kembangkan tingkat kesadaran masyarakat (khususnya masyarakat Batak) dan memotivasi generasi muda untuk peduli terhadap pengembangan kebudayaan di Indonesia. Karena acara ini bagian edukasi kepada generasi muda kita,” ucapnya.

Sedangkan Drs.M. Sitanggang M.Si, selaku Penasehat dan Pengawas PMB Kota Tangsel menyampaikan rasa bangga dan menyambut baik kegiatan Carnival Art Dinas Pariwisata Kota Tangsel.

Menurutnya, Pemkot Tangsel memiliki tingkat kepedulian dalam pelestarian nilai budaya. Dengan menampilkan keragaman budaya dari berbagai etnik yang ada di Tangsel, tentunya dapat memperkuat dan memperkokoh semangat Persatuan dan Kesatuan dalam kerangka Kebhinekaan dan keutuhan  NKRI yang kita cintai ini.

“Harapan saya, semoga kegiatan semacam ini dapat terselenggara setiap tahun sehingga generasi muda tidak melupakan budayanya dan tidak terpengaruh dengan budaya asing.” imbuh Muller Sitanggang.

Hal yang sama juga disampaikan Hendra Surbakti selaku warga masyarakat Karo di Tangsel bahwa carnival art adalah salah satu sarana untuk menarik wisatawan datang dan berkunjung ke Kota Tangsel.

“Kalau bisa, kegiatan ini menjadi kalender rutin Dinas Pariwisata karena dapat memberikan pendidikan secara langsung kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk belajar dan mengetahui betapa kayanya kita dengan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Semoga acara dapat berjalan lancar dan sukses.” pungkas Hendra Surbakti. (Glen/redsr)