TANGERANG SELATAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat darah segar, sejak diangkatnya mantan Kepala RSUD Kota Tangsel dr Suhara Manullang menjadi Ketua PMI Kota Tangsel beberapa bulan lalu. 

Usai menerima tongkat kepemimpinan PMI Tangsel,  Suhara langsung tancap gas membenahi dan melakukan strukturisasi manajemen hingga menata setiap sudut ruangan PMI sesuai dengan fungsinya.

Ditemui diruang kerja, Rabu (16/01/2019), dr Suhara Manullang menjelaskan, saya menginginkan Gedung PMI Kota Tangsel bisa mengedukasi dan membangun kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mendonorkan darah. Selain itu, katanya, penataan atau alur pelaksanaan setiap bagian harus dipisahkan sehingga tidak sembrawut.

“Ada pemisahan setiap ruangan sesuai dengan fungsinya masing-masing,”jelasnya kepada media indonesiaparlemen.com.

Suhara menambahkan, setiap ruangan harus terjaga kebersihan dan sterilisasi karena darah memiliki tingkat sensitivitas yang sangat tinggi. Kita juga harus meningkatkan SDMnya dengan tujuan saat melayani masyarakat tetap mengedepankan 3S (Santun, Senyum, Sapa),”imbuhnya.

“Donor darah yang ada saat ini masih minim dan kedepannya saya mengharapkan ada perubahan yang signifikan jumlah donor darah agar tersuplai kebutuhan darah untuk sejumlah rumah sakit yang ada di Tangsel.

Suhara juga menyebutkan, berdasarkan standar yang ditetapkan WHO, kebutuhan suatu daerah atau Provinsi/Kota adalah 2 persen dari total jumlah penduduk. Berdasarkan acuan itu, darah yang harus tersedia di PMI Kota Tangsel 3000 – 4000 kantong darah.

“Saat ini, 29 Rumah Sakit ada di Kota Tangsel dan kebutuhan darah sangat tinggi. Melihat itu semua, kita mencoba adanya, kenaikan jumlah pendonor darah guna memenuhi kebutuhan rumah sakit tersebut, “jelasnya.

”Sebetulnya kesadaran masyarakat Tangsel untuk menjadi pendonor darah sangat tinggi. Hal itu, kita apresiasi sekali. Beberapa program yang kita schedule kan, segera kita jalankan. Mudah-mudahan PMI Tangsel akan menjadi tuan rumah penyuplai darah untuk warga masyarakat Tangsel kedepannya.”harapnya.

Lanjut dia, kesadaran untuk mendonor perlu ditumbuhkan sesuai dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Tangsel. Suhara mengakui, pembenahan kebijakan dan deprogram akan kita benahi dengan melakukan rumusan secara bersama-sama, “urai Suhara.

Suhara menilai, program donor darah harus memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga menjadi magnet bagi masyarakat untuk sukarela mendonorkan darahnya ke PMI. ”Sebab sangat penting untuk kemanusiaan,” tegasnya.

”Sebelumnya, PMI Tangsel baru menyediakan stock darah 1500 kantong saja dan ini sangat riskan tidak sesuai dengan kebutuhan darah di Kota Tangsel. Ia mengatakan dalam perkembangannya, PMI Tangsel akan menjalankan beberapa program guna pencapaian target tersebut.

”Dukungan Walikota Tangsel sangat membantu dalam pengembangan Gedung dan fungsi kedepannya PMI Tangsel.” pungkas Suhara Manullang. (Glen)