BEKASI – Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnnya. Seperti komunitas Mural yang ada di wilayah BBekasi.

Atreapymovement salah satu yang sedang eksis di kalangan anak – anak muda Bekasi untuk menuangkan karya seni Muralnya di tempat -tempat yang sesuai pada tempatnya.

Seperti yang diselenggarakan Pentas seni Mural di Perumahan Lembangsari Permai RW.06 Wilayah Dusun 3 Desa Lambangsari, Kabupaten Bekasi.

Seperti yang dikatakan Kepala Desa Lambangan, Pipit Hariyanti, SE,. di lokasi menyatakan bahwa pihak desa sangat mendukung penuh kegiatan pentas seni mural ini karena bernilai Positif.

“Dirinya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sangat bagus sebagai wadah anak muda menyalurkan seni lukis Mural, Warga yang awalnya tidak merespon kegiatan ini setelah di sosialiasikan akhirnya mendukung karena seni mural yang mereka tuangkan dalam sebagai edukasi dan pesan moral dalam bentuk gambar, Untuk kedepannya kegiatan ini sebagai Contoh karang taruna lainnya, Sehingga anak -anak muda lain dapat menuangkan karya seninya dan menghindari Pergaulan bebas seperti nongkrong tidak jelas bahkan riskan bahaya Narkoba,” ungkapnya.

Begitu juga penjelasan Ketua Rw 06, Perumahan Lambangsari, Desa Lambangsari, Ujang Sarifudin menjelaskan bahwa warga sangat mendukung kegiatan ini, karena sebelumnya sudah dibicarakan agar tidak memberikan gambar yang bernilai sara maupun politik.

“Intinya warga setuju karena lukisannya justru memberikan edukasi seperti lukisan soal penghijauan, bahaya narkoba tidak memuat hal hal yang bertentangan dengan SARA dan politik,” ucap RW 06.

Ketua pelaksana, Tubagus Nafis juga menjelaskan awalnya warga tak mendukung namun sekarang justru warga berebut ingin rumahnya dilukis mural.

“Jumlahnya sudah ada 30 rumah yang ingin dilukis, dan rencana kedepannya akan adakan Pentas Seni yang lebih besar di Bekasi,” ujar Tubagus.

Ketua komunitas Atreapy movement, mengatakan
Ide mencoba mengelar kegiatan seni mular ini terinspirasi dari jakarta perihal kegiatan ini, tetapi tidak mudah untuk melaksanakan kegiatan seni mural dari perizinan karena tidak semua masyarakat tidak mengetahui dan mempunyai jiwa seni menganggap karaya gambar grafiti membuat kumuh.

“maka dari itu dirinya sangat berterima kasih kepada warga sekitar khususnya Pemerintah setempat yang sudah memberikan apresiasi terhadap pencinta seni grafiti,” ungkap Erwin Suryanto. Sabtu (16/02/2019).

(Dirham)