TANGERANG SELATAN – Guna meningkatkan tali silahturahmi dan membangun komunikasi antara Polres Tangsel beserta jajarannya dengan DKM Masjid 1 Pamulang Kota Tangerang Selatan, Kapolres Kota Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan S.Sik, M.si  mengadakan coffee morning bertempat di halaman Mapolsek Pamulang, Sabtu pagi (02/03/2019) sekitar pukul 09.00 Wib.

Dikatakan Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan S.I.K, M.Si bahwa acara coffee morning ini bertujuan untuk saling sharing dan wadah menyampaikan informasi serta silaturahim antara Kepolisian dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang ada di wilayah Pamulang.

Menyikapi tahun politik ini, Kapolres  juga menyampaikan, ada 3 model kampanye yaitu kampanye positif, Negative Campaign dan Black campaign. Dijelaskan Kapolres bahwa “Negative Campaign“, dengan kritikan membangun yang menjadi kekurangan yang di sampaikan masing-masing pendukung untuk disebar luaskan sesuai batas-batas tertentu sesuai Fakta. Sedangkan “Black campaign“, adalah kampanye yang menjatuhkan, terkadang beritanya tidak Fakta.

Model inilah yang banyak disampaikan dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Banyaknya informasi di medsos yang dilihat masyarakat jika mudah menerima dan mempercayai tanpa crosscheck dapat  memecah belah persatuan, karena bisa saja bersifat Hoax atau Fitnah. Hal ini yang harus sama-sama kita perangi.”ungkap Kapolres.

“Kenapa DKM dikumpulkan, kata Kapolres lagi, adanya indikasi masjid sudah dijadikan tempat politik praktis dengan mengkampanyekan calon tertentu. Di aturan KPU jelas, bahwa tempat pemerintahan, rumah ibadah termasuk masjid tidak boleh dijadikan tempat politik praktis,”imbuh Kapolres.

Lanjut Kapolres, faktanya tempat Ibadah sudah  mulai dijadikan tempat politik praktis, bila tidak segara dicegah dapat memecah belah umat. Inilah   salah satu tujuan kita mengundang para ulama DKM Masjid dengan harapan bersama – sama baik Pemda, TNI-Polri,Ulama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tidak mudah percaya berita menyesatkan dan tidak ikut menyebarkan.

Jangan terjadi perpecahan ditengah masyarakat, khususnya diwilayah Pamulang, kita harus cegah bersama agar Pemilu 2019 dapat berjalan lancar, aman dan damai. “Minggu lalu bersama aliansi agama Tangsel telah melaksanakan Deklarasi Menolak Tempat Ibadah di jadikan tempat politik praktis. Tujuannya menjaga dan mengembalikan fungsi tempat ibadah untuk beribadah dan menimba ilmu keagamaan.”tutur Kapolres.

Kapolres menambahkan, Kepolisian sangat terbuka apabila ada hal yang menyimpang, segara laporkan dan akan dilayani dengan baik. Mengamankan wilayah Kec Pamulang adalah doa kami dan doakan kami (kepolisian) selalu diberikan kekuatan agar dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kecamatan Pamulang.

“Tahun 2014 di Tangsel ada 30% persen atau 300 ribu jiwa Golput, karena itu kami menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019 ini.” Ungkap Kapolres.

Hal yang sama juga disampaikan Camat Pamulang H Deden Juardi, S. Sos, M.Si bahwa tangsel dengan motto  Cerdas, Modern dan Religius. Alhamdulillah kerjasama dengan jajaran kepolisian selama ini diwilayah Pamulang berjalan dengan baik. “Kami sangat berterima kasih kepada Kepolisian dengan kecepatannya dalam menangani permasalah seperti keributan di Rawa Kalong Kedaung Pamulang. Semoga para DKM dapat menyikapi arahan  yang disampaikan Kapolres untuk turut mensukseskan Pemilu 2019, ”kata Camat.

Ditempat yang sama. Ketua MUI Tangsel H.M Sidih,S.Ag yang mengapresiasi kegiatan Coffee Morning. Dikatakan Ketua MUI Tangsel, angka 17 tidak dapat dilupakan dan memiliki arti yaitu 17 rokaat, 17 Romadon, 17 Agustus, dan 17 April. Ini sangat penting kita berfikir untuk 5 tahun yang akan datang. “Mari kita mengajak jamaah kita berzikir, dan bersama bangun Tangsel khususnya Pamulang dengan damai, kalau perlu penuh kebahagiaan,” ujarnya.

Turut hadir di acara tersebut, Ketua MUI Tangsel, Sekjen FKUB, Ketua DKM Kecamatan Pamulang, dan Lurah sekecamatan Pamulang. (Glen)