KABUPATEN TANGERANG – Pemuda diharapkan dapat lebih produktif dan kreatif dalam turut serta membangun Kabupaten Tangerang khususnya Kecamatan Kosambi.

Hal tersebut perlu dilakukan lantaran letak geografis kecamatan Kosambi yang hanya berjarak beberapa kilometer dari bandara sehingga peluang pemuda disekitar Kosambi otomatis lebih besar dibandingkan dengan pemuda yang berdomisili di kecamatan lainnya.

“Jangan cuma menjadi penonton di kampung sendiri, pemuda Kosambi wajib kreatif dan inovatif,” kata Nurholilah salah seorang guru honor yang memberanikan diri maju sebagai calon anggota legislatif usai membuka turnamen futsal sefal Cup yang diikuti puluhan tim yang berasal dari kecamatan Kosambi minggu pekan lalu.

Menurut dia, kesempatan yang seharusnya dapat dinikmati sebagian besar masyarakat Kosambi saat ini dinilai kurang maksimal.

“Sebagian besar tenaga kerja yang terserap hanya sebatas buruh kasar di bandara, sedangkan posisi strategis ditempati orang orang diluar Kosambi,” jelasnya.

Nurholilah yang maju dari daerah pemilihan Tangerang III yang meliputi kecamatan Kosambi, teluknaga, Pakuhaji, Sepatan dan Sepatan Timur tersebut berpendapat jika pemuda dapat lebih kreatif dan inovatif sudah barang tentu tingkat kesejahteraan masyarakat akan lebih meningkat.

“Saya sudah seringkali mencoba membuka komunikasi dengan para petinggi di AP II, namun sebagai masyarakat biasa aspirasi yang saya sampaikan kurang didengar,” ucapnya.

Upaya lainnya, sambung Nurholilah yang akrab disapa Caleg Kece tersebut, adalah dengan memobilisasi masa untuk menuntut untuk diberikan ruang.

Namun demikian, dirinya mengaku terbentur dengan regulasi yang melarang masyarakat menyampaikan aspirasinya di kawasan tersebut.

“Ada larangan yang tidak boleh menyampaikan aspirasi diobyek vital, sehingga lagi lagi kita tidak dapat menyampaikan aspirasi kita,” jelasnya.

Ia mengaku, alasan yang dikemukakan pihak angkasa pura adalah tenaga kerja masyarakat sekitar tingkat pendidikannya kurang memenuhi persyaratan untuk menempati posisi strategis.

“Padahal pemuda sini banyak yang memiliki selembar surat yang dinamakan Ijazah S1, kenapa harus dipersulit,” jelas Nurholilah yang mendapatkan nomor urut 9.

Dengan demikian, ia berharap masyarakat kabupaten tangerang khususnya kecamatan Kosambi dapat lebih jeli dalam melihat setiap potensi yang ada diwilayah tersebut.

“Minimal kami meminta kepada mereka untuk mewadahi kreatifitas warga sekitar, misalnya dengan memfasilitasi UMKM sehingga masyarakat sekitar dapat membuka lapangan kerja sendiri,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan, Sefdy Sunandar tokoh pemuda Kosambi yang merasakan langsung kondisi tersebut.

Ia mengaku kurang merasakan dampak positif atas letak geografis bandara yang berjarak tidak jauh.

“Kami hanya mendapat kebisingannya saja, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan sisi positif dari keberadaan bandara,” tuturnya.

Ia berpendapat masyarakat sekitar bandara hanya menjadi penonton atas aspirasi yang tidak pernah Terakomodir oleh pihak pengelola bandara.

“Pembinaan pemuda sekitar kurang, tidak jarang kami menggelar kegiatan kompetisi bola seperti sekarang dengan modal sendiri,” kata Sefdy yang aktif dalam setiap kegiatan olahraga dilapangan pemuda Kosambi. (Glen)