JAKARTA – Ketua Umum Badan Investigasi Independen Peneliti Kekayaan Pejabat Dan Pengusaha Republik Indonesia (BIIPKPPRI) DARSULI, menyerukan kepada kaum pemuda dan masyarakat untuk menolak gerakan People Power yang berpotensi Menyengsarakan Rakyat, disampaikan pendukung pasangan calon Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Karena hal itu dinilai bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan asas demokrasi Pancasila.

“Adanya isu isu terkait rencana gerakan People Power, saya menyatakan menolak tegas dan tidak setuju dengan rencana itu, karena selain rentan terjadi perpecahan, cara-cara ini juga tidak baik,”ujar Darsuli, SH. Sabtu (18/5/19)

Darsuli juga menegaskan bahwa Indonesia adalah negara berasaskan demokrasi dan pancasila serta Berpegang teguh pada UUD 1945. “Negara kita menjunjung etika, berketuhanan yang maha esa dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” imbuhnya

Dia Meminta, agar tidak ada lagi 01 maupun 02, secara kompak memilih 03, yaitu persatuan Indonesia sesuai dengan amanat Pancasila

Darsuli menegaskan, siapapun yang akan ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Untuk Periode 2019 – 2024 mendatang, itu merupakan Putra Terbaik bangsa Indonesia.

“Segala bentuk yang berkaitan dengan masalah kebangsaan dan keumatan, sudah diatur melalui ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dimuka hukum kita semuanya sama,” ujarnya.

Bila ada hal yang dinilai menyimpang, segala sesuatunya hendak diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku, tidak mesti dengan cara menggerakkan massa.

Jadi, mari kita salurkan aspirasi kita melalui jalur yang sesuai dengan konstitusi, bukan dengan gerakan ‘‘people power’,” tegasnya.

Dijelaskannya lagi, people power itu jelas tidak sesuai dengan asas demorasi di negara kita ini, untuk itu saya meminta semua pihak menahan diri, tidak memperkeruh suasana yang sudah kondusif ini.

“Kita hormati keputusan KPU, mari kita tunggu hasil rekapitulasi di KPU, harus kita ketahui bahwa gerakan people power juga akan berpotensi memicu perpecahan bangsa dan antar sesama anak bangsa,” pungkasnya.

(Glen/BIIPKPPRI)


)