TANGERANG SELATAN – Prestasi atlet olahraga khususnya sepakbola di Kota Tangerang Selatan menjadi perhatian serius bagi pemerhati olahraga yang merakyat ini.
Wali Kota Tangsel H Benyamien Davnie secara resmi membuka kompetisi Aqua Danone Nasional Cup (DNC) U12 dengan melakukan tendangan bola perdana secara seremonial, yang digelar di Stadion Mini Ciputat, Kec Cipuatat, Kota Tangerang Selatan, Minggu (23/06/19).
Kejuaraan diikuti 170 tim sepak bola junior U-12 yang berasal dari Kuningan, Cirebon, Bandung, Depok, Bogor, Sukabumi, Tangerang Raya, dan Banten Barat dengan sistim setengah kompetisi berlangsung dari tanggal 22-23 Juni 2019.
Dikesempaten tersebut, Wakil Walikota Tangsel H Benyamien Davnie menyampaikan, selain untuk menyalurkan hobby dan keterampilan anak – anak, melalui kejuaraan Danone U12, kita harapkan lahir pemain berbakat dan bertalenta kedepannya.
“Kejuaraan U12 ini yang di sponsori Danone, merupakan kejuaran yang sangat bagus karena memiliki jenjang Nasional dan tingkat Internasional.”tutur Bang Ban.
Untuk peningkatan prestasi harus dilakukan pembinaan yang berkesinambungan, mulai sejak dini untuk menciptakan atlet-atlet potensial dan berkualitas. “Ini khan aset Kota Tangsel yang harus kita bina berjenjang dan berkesinambungan. Karena itu, semua pihak harus menyadari bahwa dengan melakukan pembinaan sedini mungkin, maka akan lahir bibit-bibit yang berkualitas dan itu yang kita harapkan kedepan.”ujar Bang Ben.
Kedepan sarana prasarana dan fasilitas harus kita lengkapi, karena ini saling berhubungan dengan peningkatan prestasi para atlet kita. Selain itu, melalui Dispora, kita dorong untuk perkembangan SSB dan kedepan kita memfasilitasi Stadion Mini Ciputat untuk lebih baik lagi.
Bang Ben juga meminta kepada para pemain SSB untuk latihan yang serius karena sosok atlit dibutuhkan totalitas untuk dapat meraih dan mempertahankan prestasi terbaiknya, serta pembinaan karakter yang kuat, sehingga bisa tetap konsisten. “Selamat bertanding dan bermainlah dengan mengkedepankan suportif dan fair play.”kata Bang Ben.
Pak Ben menambahkan, nanti anak-anak yang berprestasi akan mendapatkan dispensasi beasiswa untuk sekolah-sekolah di  Kota Tangerang Selatan.
Inilah Harapan Pelatih SSB dan Orang Tua Pemain
Tanggapan dari para pelatih dan orang tua pemain mengharapkan adanya tingkat kepedulian pemerintah kota yang benar benar menyentuh langsung ke SSB yang ada di Kota Tangsel.
Seperti diutarakan Cacan Sutrisna orang tua pemain SSB Astam, Fernanda(12) mengatakan adanya kompetisi ini, sangat bagus karena memiliki jenjang regional,  Nasional dan Internasional.
Kalau bisa, ajang kompetisi usia dini ini dapat diperbanyak lagi karena selama ini hanya mentok di Kemenpora dan ajang Pagusta. Seharusnya ada juga Piala Walikota dan sejenisnya untuk meningkatkan kualitas pemain kita.”harapnya.
Hal sama dikatakan Bang Kenjo, Pelatih SSB Fortuna Pamulang Renny Jaya yang mengharapkan perlu dilakukan pembinaan, kesiapan sarana prasarana yang baik dan diperlukan pembinaan kepelatihan karena saat ini masih minim pelatih bersertifikat terutama di tingkat SSB.
Sebenarnya bibit-bibit muda di Kota Tangsel sangat banyak dan bagus-bagus hanya dibutuhkan suport dan dukungan dari pemerintah setempat. “ujar  Bang Kenjo.
Semoga kedepan diharapkan pemerintah dapat memfasilitasi sarana prasarana para atlit di Kota Tangsel. Dengan bertambahnya kelengkapan fasilitas olahraga di Kota Tangsel akan menghasilkan bibit – bibit atlit yang berkualitas dan berprestasi dibidang olahraga.”ujarnya.
Kami butuh, jadwal kompetisi yang teratur seperti dengan adanya Liga SSB. Dengan demikian para siswa SSB semakin memiliki jam terbang bertanding yang maksimal. “ujarnya.
Kami juga mengharapkan adanya kepedulian pemerintah terhadap pendidikan anak-anak yang berprestasi dan adanya pelatihan sertifikat agar kualitas pelatih di SSB semakin baik kedepannya. “imbuhnya.
Sedangkan Kabid Peningkatan Prestasi Dan Olahraga Ucok AH Siagian mengatakan, ini semau harus kita sikapi dengan bijaksana. Masukan yang disampaikan mereka menjadi pembahasan kita kedepan.
“Kita tidak boleh lengah. Regenerasi pemain harus dijalankan karena masa karier atlet yang singkat tidak sesuai dengan pembinaan bibit atau calon atlet yang andal.”tutupnya.
(Glen/lgs)