TANGERANG SELATAN, Indonesiaparlemen.com | Konstelasi politik jelang pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 23 September 2020 kian hangat, terutama di Kota Tangerang Selatan yang banyak orang memprediksikan bakal seru dan penuh kejutaan. Para bakal calon Walikota Tangerang Selatan sudah memasang banner untuk mempromosikan dirinya siap maju di Pilkada 2020 nanti.

Sementara itu, para kandidat yang menyatakan maju menjadi calon Walikota Tangerang Selatan di Pilkada sebagian sudah cukup populer dan tidak asing ditelinga warga Kota Tangerang Selatan, seperti H Benyamien Davnie, H Muhammad, Hj Siti Nur Azizah, H Ruhamaben, H Pilar, H Azmi, H Bawazier, H Tommy Patria, dan para kandidat lainnya.

Ketua Umum Relawan “Bejo” Tangerang Selatan Masruri Bejo menjelaskan, sampai saat ini belum ada kandidat Walikota yang mengantongi minimal kursi yang ditentukan tersebut. Bahkan banyak calon kandidat yang maju di Pilkada 2020 Tangerang Selatan bukan merupakan kader partai.

“Apakah ini menjadi pertimbangan partai politik untuk wait and see terhadap setiap kandidat yang akan maju? “tanya Mas Bejo balik, Jumat (10/07/20) kepada media di sekretariat Relawan Bejo di Jl Siliwangi, Ruko Puri Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Belum maksimalnya,nama para calon kandidat yang final menimbulkan spekulasi dan pertanyakan di tengah masyarakat, siapa sesungguhnya calon kandidat yang benar – benar akan diusung parpol.

Menurutnya, Parpol atau Gabungan Parpol yang dapat mengusung minimal memperoleh paling sedikit 20% kursi DPRD atau 25% dari akumulasi perolehan suara sah.

“Ini sesuai Undang-undang tentang pemilihan kepala daerah (Pilkada). Tepatnya UU Nomor 10 Tahun 2016,” kata Mas Bejo.

(Pasal 40 ayat 1: Partai Politik atau gabungan Partai Politik dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20% dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah yang bersangkutan -red).

Seperti diketahui ada 9 partai politik yang memiliki perwakilan di legislatif dan empat parpol memiliki kursi terbesar, seperti;
• Golkar (10 kursi);
• PDI Perjuangan (8 kursi);
• Gerindra (8 kursi); dan
• PKS (8 kursi)
Sedangkan 5 parpol memiliki 1 sampai 5 kursi.seperti:
• Demokrat (5 kursi)
• PKB (4 kursi)
• PSI (4 kursi)
• PAN (2 kursi)
• Hanura (1 kursi)

“Maka, siapakah sebenarnya kandidat pasangan Bakal Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan yang akan mendapat restu Partai politik terutama partai yang menguasai parlemen,”katanya.

Di setiap kesempatan, para kandidat memberikan angin surga kepada masyarakat bahwa dirinya sudah mendapatkan dukungan parpol. Tapi sampai saat ini, pasangan kandidat yang sesungguhnya belum muncul ke permukaan.

“Kita berharap parpol dapat menyampaikan ke publik siapa sesungguhnya calon yang didukung dan diusung secara resmi. Kita percaya para kandidat adalah orang- orang yang memiliki kreadibiltas dan layak maju menjadi calon kandidat. Siapapun dia, terlebih warga Negara Indonesia memiliki hak untuk maju. Terkait melalui parpol mana terserah bagaimana para kandidat mendapatkan kepercayaan penuh partai politik khususnya rekomendasi di tingkat pusat,” terang Masruri.

Menurut perkiraan saya, ada kemungkinan sosok kuda hitam akan muncul di ujung pertarungan para kandidat. Tetapi kita tidak mengetahui pasangan yang akan menjadi sosok kuda hitam tersebut.

Namun para kandidat yang sesungguhnya muncul bersama pasangannya belum keluar secara resmi di tingkat DPP hanya sebatas dukungan ditingkat DPC dan DPD saja. Sedangkan sesuai Undang-undang tentang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di UU Nomor 10 Tahun 2016, belum kelihatan secara nyata pasangan kandidat yang diusung tingkat DPP,” terangnya.

Apakah ini pertanda akan muncul pasangan kuda hitam yang secara nyata akan didukung penuh dan atau direkomendasi ditingkat DPP dengan syarat memenuhi quota sepuluh kursi ?

Menyikapi permasalahan tersebut, kata Masruri, selaku Ketua Umum Relawan “Bejo” bersama pengurus dan seluruh anggota yang tergabung didalamnya menegaskan belum menentukan sikap terhadap kandidat.

“Kami dengan kekuatan 5000- 7000 anggota akan menunggu keluarnya penetapan dari KPUD Tangerang Selatan. Mungkin setelah itu keluar, kami akan menentukan dan meyatakan sikap kami,“ tegasnya.

Ini harus kami sampaikan secara tegas untuk mengantipasi isu – isu dan atau rumor yang beredar terkait sikap Relawan Bejo Tangerang Selatan kepada semua pihak dan masyarakat,” Pungkas Masruri.

(Glen/vr5)