JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM – Peraturan Pemerintah pusat maupun Pemerintah daerah khususnya di Ibukota DKI Jakarta terkait pencegahan penyebaran wabah pandemi virus Corona (Covid – 19) kini telah memasuki babak baru apa yang sebut dengan New Normal atau yang biasa disebut juga peraturan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yaitu dengan masa transisi.

Namun penyebutan New Normal ataupun masa transisi yang di dengungkan baik itu oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah, yang masih saja belakang ini, sebagian besar masyarakat, tak terkecuali masyarakat di Ibukota DKI Jakarta yang masih saja salah memahaminya.

Akibat ketidakpahaman masyarakat tentang kondisi New Normal yang dimaksudkan diatas mengakibatkan masyarakat mempunyai penafsiran sendiri-sendiri dalam menyikapi keadaan New Normal tersebut.

Sehingga sebagian besar masyarakat menganggap New Normal adalah kembali kehidupan normal seperti sediakala sebelum terjadinya wabah pandemi corona (Covid – 19). Efek dari ketidakpahaman tersebut, terjadilah penyimpangan – penyimpangan di masyarakat terkait prosedur ataupun protokol kesehatan yang telah dibakukan oleh Pemeritah Pusat maupun Pemerintah daerah khususnya DKI Jakarta dalam mengantisipasi melawan penyebaran pandemi virus Covid – 19.

Menyikapi persoalan New Normal tersebut membuat Anggota Komisi A Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Drs.H. Nasrullah, HN,.ME angkat bicara, saat ditemui awak media di Rumahnya Minggu (18/7/20) di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Nasrullah mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Pemeritah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Aparat. Terkait pencegahan penyebaran Covid – 19 tidak cukup dengan himbauan saja, tanpa adanya kekompakan diantara Pemerintah dan Ulama serta masyarakat itu sendiri.

“Menurut saya jika tanpa mengikutsertakan seluruh komitmen masyarakat dan juga kesadaran seluruh komponen masyarakat yaitu antara Pemerintah, ulama dan masyarakat tentunya tidak akan berhasih, justru malah kasus penyebaran virus corona terus saja meningkat.”ungkapnya.

Selain itu lanjutnya, bahwa pemerintah, ulama dan masyarakat wajib memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pencegahan penyebaran pandemi virus Covid – 19.

“Intinya bagi saya perangkat daerah mulai dari Lurah, Camat, Walikota sampai Gubernur itu seharusnya bersama-sama dengan para alim ulama dan juga para tokoh masyarakat agar melakukan edukasi terhadap masyarakatnya, tentang apa itu bahaya penyebaran pandemi virus Covid -19 maupun bagaimana cara solusi mengatasinya penyebaran virus Corona (Covid – 19) tersebut, “kata Drs.H. Nasrullah, HN,.ME selaku anggota Komisi A Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta.

Lebih lanjut Nasrullah menjelaskan, bagaimana itu pandemi virus Corona dikaitkan dengan syariat agama yang tentunya sudah anda ketahui, bahwa agama Islam khususnya telah mengajarkan, bahwa kita umat manusia yang beriman kepada Allah SWT wajib untuk melindungi diri dan menjaga diri dari segala marabahaya penyakit demikian juga dengan penyakit menular seperti Corona (Covid – 19) saat ini.

Oleh karena itu, lanjut Nasrullah sebagai anggota DPRD DKI Jakarta komisi A Fraksi PKS meminta kepada Gubernur Anies beserta seluruh Jajarannya wajib bekerjasama dengan para tokoh masyarakat dan Alim Ulama untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakatnya tentang protokol kesehatan didalam menghadapi new normal ini.

“Menurut saya perhatian pemerintah bersama dengan alim ulama dalam memberkan pemahaman penting yang tentunya yang perlu diprioritaskan dalam protokol kesehatan menjaga masyarakatnya dari bahaya penularan pandemi Corona dengan wajib memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak, Insya Allah akan efektif,” tegasnya.

Nasrullah menambahkan bahwa peran penting semua pihak baik itu formal oleh pemeritah maupun non formal oleh masyarakat dalam mengatasi covit 19, sangat bermanfaat. Karena dalam syariat agama, kita umat manusia yang beriman kepada Allah SWT, seharusnya bisa memilah dan memilih mana lebih besar manfaatnya atau lebih besar maslahatnya,

“Maka saya tegaskan lagi disinilah peranan penting dari pemerintah bersama-sama tokoh masyarakat dan alim ulama untuk mencegah penyebaran pandemi corona,” pungkasnya. (Rls/Ichsan/Alam)