SIWALAN, INDONESIAPARLEMEN.COM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) sebagai gerakan perlindungan sosial bagi pekerja dan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif digulirkan secara masif.

BISA sendiri merupakan gerakan padat karya yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan masyarakat di destinasi dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan baru pascapandemi COVID-19.

Gerakan BISA yang bergulir di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Tepatnya di Pantai Depok Siwalan pada 25 dan 26 Juli 2020 dengan melibatkan para pekerja dan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar lokasi destinasi. Kegiatan akan diisi dengan kegiatan bersih-bersih, dan lain-lain yang dilakukan dengan selalu memperhatikan penerapan protokol kesehatan, Sabtu (25/7/2020).

Bupati Pekalongan, KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si menyambut kegiatan gerakan BISA ini dengan baik dan positif. Berhubung berada di Pantai Depok Indah, Pemkab Pekalongan juga akan mereview perkembangan wisata disini.

“Dulu Pantai Depok Indah ini merupakan wisata andalan di Kabupaten Pekalongan yang dimiliki Pemkab Pekalongan. Saya juga berfikir agar Wisata Pantai Depok ini harus ada pemikiran baru untuk pengembangan,” kata Bupati.

Dikatakan Bupati, jika tidak ada halangan di tahun 2021 kita buat DED nya dulu sekaligus pengembangannya seperti apa karena ini potensi sekali yang akan dikembangkan dengan berbagai keunggulan kompetitif dan komperatif.

“Letaknya dekat dengan pantura, aksesnya mudah dan pantainya bersih, lahannya luas masih milik Pemerintah dan sudah ada SDM untuk pengelolaan destinasi wisata,” ucapnya.

Secara kuantitatif sudah ada kelonjakan jumlah destinasi wisata di Kabupaten Pekalongan. “Dari dulu cuma ada 3 tempat wisata sekarang sudah ada 30 tempat wisata di Kabupaten Pekalongan,” terangnya.

Dijelaskan Bupati, tiga tempat wisata ini milik pemerintah dan sisanya diinisiasi oleh masyarakat dan pemerintah hanya mendorong dari dua aspek yakni aspek regulasi dan aspek fasilitasi. Semua berjalan untuk mendatangkan income, baik yang dikelola oleh para pemilik wisata dan ini juga meningkatkan kesejahteraan sekaligus menambah penghasilan.

“Ini konsep pariwisata yang berbasis kemasyarakatan dan ini sedang kembangkan secara masih di Kabupaten Pekalongan karena kita punya potensi itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Haryanto mengatakan program BISA ini beserta dengan stakeholder yang terlibat ingin agar destinasi wisata kembali bergeliat dan tumbuh berkembang tetapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemi.

“Pariwisata yang merupakan salah satu sektor unggulan nasional bisa kembali berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Banyak sekali bantuan yang diberikan kepada masyarakat khususnya penggiat wisata, dari gerakan BISA itu sendiri yakni peralatan untuk kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan dilingkungan wisata.

“Ada tempat sampah, tempat cuci tangan portable, alat kebersihan dan ada juga konpensasi yang diberikan dalam bentuk uang transport dan harian selama dua hari kegiatan BISA di Pantai Depok Indah,” jelasnya.

Ada juga program bantuan lauk pauk siap saji (Balasa) yang itu juga bagian dari Kemenparekraf ditengah pandemi COVID-19. Ada program bantuan BALASA, Program BISA, bantuan insentif pemerintah, dll.

“Lebih dari 30% anggaran dari kementerian pariwisata direalokasi untuk penanganan COVID-19 baik itu masa pandemi sendiri dan masa pemulihannya serta refokusing kegiatan,” terangnya.

Semua hal tersebut terkait realokasi dan refokusing diharapkan agar seluruh kementerian dan lembaga bisa memotivasi masyarakat melalui sumber daya APBN. Dimasa seperti ini sulit berharap dari investasi, tetapi anggaran APBN untuk menstimulus. Dari Kemenparekraf yakni melalui program gerakan BISA.

Sedangkan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB Bisri Romly juga menyambut positif kegiatan gerakan BISA ini di Pantai Depok Indah. “Saya lihat wisata Pantai Depok Indah ini cocok untuk kegiatan gerakan BISA dari Kemenparekraf di Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.

Untuk perkembangan wisata sendiri di Kabuaten Pekalongan ini sangat banyak, mulai dari Kajen, Linggo, Petungkriyono, Doro, Talun, Lolong. Dari kementerian pariwisata ini walaupun ada dana Rp 100 juta untuk perkembangan wisata.

Menanggapi jumlah wisata di Kabupaten Pekalongan yang dulu cuma ada 3 dan sekarang sudah ada 30, Bisry menilai ini sangat bagus dan pengunjungnya sangat luar biasa dan antusias sekali.
(M.mifta khs)