KAJEN, INDONESIAPARLEMEN.COM – Pondok pesantren merupakan representasi model pendidikan akhlak yang baik dalam membentuk kepribadian santrinya. Hal itu diungkapkan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si pada acara Pengajian Haflah Ikhtitamuddirosah di halaman asrama putra Pondok Pesantren Assaamianiy, Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Sabtu malam (25/7/2020).

Menurut Bupati, pesantren mempunyai dua model pendidikan yang berbeda dengan model pendidikan non pesantren. Yakni, pertama, model pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak adalah apapun yang dilakukan dan apapun yang telah dijalani oleh kyai beserta para ustad. Selain itu, yang kedua yang tidak kalah penting adalah model pengajaran fiqih yang merupakan pengajaran akhlak yang baik bagi para santri.

‘’Disamping pendidikan yang juga kuat adalah pengajaran dan fiqih yang sangat berpengaruh untuk para santri. Karena dengan pendidikan dan pengajaran fiqih akan menjadi bekal para santri saat terjun di masyarakat, baik ketika bekerja maupun saat berinteraksi di lingkungan sosialnya,” terang Bupati.

Dijelaskan pula pentingnya sopan santun, tata krama, menghormati pranata sosial yang ada di lingkungan sekitar. “Ketika kita sudah dididik sopan santun maka ilmu akan menyusul. Adab itu didahulukan dari pada ilmu,’’ lanjutnya.

Selain itu, Bupati Asip juga berpesan kepada para santri untuk menuntut ilmu dengan ikhlas dan penuh semangat, karena menurutnya tidak semua anak bisa berkesempatan untuk bisa mondok dan mendapatkan ilmu yang tidak didapatkan di tempat lain.

Pemkab Pekalongan, juga sangat mendukung penuh para santri untuk menimba ilmu dan besungguh-sungguh dalam menjalankan program pendidikan di Kabupaten Pekalongan supaaya lebih baik lagi.

‘’Kalian harus serius saat belajar di pondok supaya mendapat ilmu dan pelajaran yang bermanfaat bagi diri kita dan orang banyak,’’ pungkasny.

(M.mifta khs)